Bagaimana menurut anda tentang Blogger ini?

Sabtu, 13 Agustus 2011

Gue bencii eLo!! (Cerbung IC) - Part 5


Hy, Guys. Part 5 nihh.. Jreng jengggg... Tapi, sayang nihhh. Nggak khas Ditha banget sekarang. Yang biasanya banyak bacod. N' cerewet banget. Abis, Ditha lagi sakit gigi. *wkwkk.Ngelesmode::on. Ya udah,, daripada gigi tambah linu. Langsung aja, Part 5,,,

>>>>>>>>>>>>>>>


"Teeetttttttt..............teeetttttttttt....................teeettttttttttttttttt.............."
Bel masuk berbunyi. Anak2 segera dikumpulkan ke luar lapangan. Sang Ketos, Rio menjelaskan lagi permainan hari pertama. Setelah itu, tanda peluit pun menunjukkan kalau kegiatan sudah bisa dimulai.
"Priiiittttttttttttt" *apadehpeluitgila.
Sementara Ify dkk tampak lesu dan tidak bersemangat. Terlebih Ify. Mereka dengan lesunya berjalan menuju kelas. 

@Kelas X-3

"Guysss, gue gag selera banget dehh. Harus ngasih surat buat nembak Rio hari ini. Amit-amit dah, mimpi apa gue semalem bisa apes kayak gini." oceh Ify sambil tampang muka cemberut. Lain halnya dengan Via, wajahnya tampak ceria.
"Ahh, gue mo buat surat sebagus mungkin buat Iel. Biar dia terima gue." kata Via sambil senyam-senyum gila.
"Etdahh loe, Vi. Loe kesambet setan cintrongg yeee?? Bisa setreesss kayak tadi. Cckckckk.. Gue khawatir bonyok loe ndaftarin loe ke RSJ." kata Agni yang langsung mendapat toyoran gratis dari Ify plus Shilla.
"Iyaa,, gue lagi kesambet setan cinta. Ohh !! Cinta, begitu indahhnyaaaaa!!" kata Via sambill menerawang
"Ihhkkkk, loe kok gila sih Vi?" tanya Shilla sambil pasang tampang 'jijay'
"Vionnggggg!! Sadar dong loee!!! Masak sihh?? Kakak gue bisa bikin loe jadi gila kayak gini. Ckckckkk.. Pake jurus apa sih dia bisa ngeluluhin hati loe." komentar Ify sambil geleng-geleng kepala. Tiba-tiba, Cakka datang sambil cengar-cengir ke arah Agni.
"Ngapain loe kesini??" tanya Agni jutek.
"Jiaahhhh... Nona cantik jangan jutek-jutek dong. Nanti Cantiknya ilang lhohh, Nona !!." gombal Cakka sambil mesam-mesem gaje.
"Ihhhkkkkk... Apa dah loe !! GOMBALL!!!" kata Agni sambil meninggalkan Cakka sendirian.
"Nona Cantikkk !!!! Tungguin Abang Cakka yang super duper ganteng dan mempesona ini donkk!!!" kata Cakka sambil menyusul Agni. Sementara Ify dan Shilla cuma cekakakan liat aksi Agni dan Cakka.
"Adohhh.. Sumpah tuh anak dua bikin gue ngakak aja." komentar Shilla disela-sela tawanya
"Iyaa, aneh-aneh aja tuh Cakka. Dia nggak tau apaa?? Agni itu paling kagak bisa di gombalin. Hatinya tuh keras banget kayak batu. Gue jamin, kalo si Cakka berhasil ngeluluhin hati Agni. Tuh anak uda bisa disebut nomer satu SEDUNIAA. Wakakakkaaa.." komentar Ify sambil ngakak. Sementara Via, sudah dengan asyiknya nulis surat sambil senyam-senyum gaje.
"Jiahh, ni anak maikn gila aja. Uda dehh, daripada gue ikutan gila. Mending gue nulis di Kantin aja. Sambil ngemil." kata Ify.
"Jiaahhh??? Fyyy,,, tunggu gue donkkkk!!!!!" teriak Shilla *paketoa sambil berlari menyusul langkah Ify. tapi, tiba-tiba Shilla dan Ify berpapasan dengan Alvin, Iel, dan Rio yang lagi dikerubungi cewek-cewek. Mereka tampak begitu risi dengan kerumunan fans2 gila yang mengerubungi mereka. Sementara di seberang, Cakka terlihat bermain kejar-kejaran dengan Agni dan fans2 gilanya juga. Shilla dan Ify mau tak mau ngakak abis2san melihat Alvin, Cakka, Rio, Agni, dan Iel. 
"Ahahahaaaa.... Kasian semua yaa. Untung aja kita nggak jadi mereka." komentar Shilla. Samar-samar Shilla mendengar Alvin meronta-ronta dan menyebut nama Shilla.
"Woyyy!!! Uda udahh!! Gue uda dapet tau. Gue uda punya pacar, dia adalah ASHILLA ZAHRANTIARA. Jai maaf kalo kalian terlambat. Heheehheee.." kata Alvin lalu berusaha keluar dari kerumunan penggila fans'nya. saat melihat ada Shilla yang lagi membelalakan matanya, Alvin tersenyum puas dan tiba-tiba merangkul bahu Shilla.
"Nahhh,, ini pacar gue sekrang. Jadi, gue minta maaf ya. Kalian cari yang laen aja. Okee...." kata Alvin.
"Ihhkkkkk, apaan sih loe, Vin. Gue bukan pacar loe tauu!!!" teriak Shilla lalu menginjak kaki Alvin dan berlari pergi diikuti oleh Ify.
"Auuuuuu!!!!!!! SAKITTTTT!!!!" kata Alvin mengaduh kesakitan. Rio yang disitu melihat ada Ify langsung menyegat Ify. Rio menahan lengannya dan berkata, "Fy, jangan pergi dulu."
"Whatt?? Kenapa??" tanya Ify dengan tampak jutek.
"Mana janji loe?? Mana suratnyaa??" tanya Rio.
"Ohhhhhhhhhh......... Gue belom bikin." kaat Ify polos. #.GUBRAKK!!
"Jiahhh.. capedee.. Ya udah gue tunggu ya di ruang OSIS kalo uda selesai." kata Rio.
"Iya iyaa.. Oke." jawab Ify datar.

Sementara itu,,,

"AGNIIII!!!!!! WAIT MEEE!!! TUNGGUIN GUE. JANGAN LARI LOEEE!!!!" teriak Cakka mengejar-ngejar Agni.
"Enggakkk!!! Gue nggak akan berhenti sebelum loe berhenti berbuat gilaa!!" teriak Agni pada Cakka. Sementara itu fans-fans Cakka masih mengejar-ngejar Cakka.
"CAKKKAAAAA!!!!! TUNGGUIN KITA DONK!"
"CAKKA GANTENGG!! AKU MO NGASIH SURAT BUAT NEMBAK KAMU. BERHENTI DONKK!!" 
"CAKKAAAAAAA!!! I LOVE YOUUUUUUUU!!!!!" 
"Ihhkkk.. Gila kali ya fans-fans gue. Uda gue bilang kagak mau ya kakag mau. Pake maksa-maksa segala."
"Gilaaa.. Fans-fans Cakka pada sarap apa ya?? Cakka jelek kayak gini di bilang ganteng. Katarak tuh mata." batin Cakni bersamaan.
"Agni, gue cuma mau loe yang nembak gue. Bukan mereka-mereka ini." kata Cakka. Agni berhenti, membalikkan badan dan menatap garang Cakka.
"OGAHHH!!!!!!" kata Agni.
"Ayolaahhhh,,, pleaseeeeeee!!!!" kata Cakka memohon.
"OGAHHHH!!!" tolak Agni lagi.
"Gue mau nglakuin apa pun biar loe mau terima gue." kata Cakka dengan tampang memelas.
"Emangnyaa?? Kenap sih loe maksa gue banget. Kaya kaga ada yang laen aja." kata Agni
"Soalnyaa...emm..soalnyaa..." Cakka terlihat ragu buat menjawab
"Soalnya apa??" desak Agni.
"Soalnyaa..." kata Cakka lalu menggenggam tangan Agni. Diahadapan fans-fansnya. Fans2 Cakka cuma cengo melihat kejadian itu. Mereka langsung berhenti mendesak untuk berlari. Sampe tubrukan kayak abis ngerem mendadak *aduhh,,ngaconyakumat! Semua mata memandang kearah Cakka. Sementara jantung Agni terus berdetak kencang. Dia bertanya-tanya, apa yang akan dilakukan Cakka. 
"Jangan-jangan. Cakka nembak gue. Aduhh,,, kagak mungkin dia suka ama gue."  batin Agni.
Cakka menarik napas, dan melanjutkan kata-katanya. "Karena gue, sayang sama loe." kata Cakka pelan. Kemudian, Cakka melanjtutkan kata-katanya. "Gue tau, semua terlalu cepat. Loe juga nggak harus jawab gue sekarang kok." kata Cakka lalu melepas tangan Agni dari genggamannya.
Sementara diseberang, Shilla dan Alvin yang lagi berdebat hebat langsung cengo liat adegan Cakni. Rio dan Ify yang lagi dikantin makan sambil nunggu Ify nyelesaiin suratnya langsung berdiri dan cengo melihat adegan Cakka nembak Agni. Siviel, yang lagi asyik pacaran langsung keluar kelas dan cengo *juga ngeliatin adegan Cakka nembak Agni. Sementara Guru2, Kepsek dan karyawan lagi di ruang guru rapat sampai pulang.
"Sapa bilang gue nggak bakal bilang sekarang. Gue bakal jawab sekarang kok, Cakka Kawekas Nuraga." kata Agni tiba-tiba membuat mata Cakka yang pertama pasrah menjadi berbinar-binar.
"Eittzzzz, tapi jangan geer dulu loe. Gue punya satu syarat yang harus loe turuti dulu." kata Agni sambil tersenyum.
"Apa syaratnya??" tanya Cakka.
"Loe harus adu masak lawan gue." jawab Agni. Mata RiFy, SivIel, dan AlShill langsung bunder kayak mo copot ngedenger syarat Agni.
"Gue kira adu basket. Kalo itu gue yakin Agni menang." kata Ify.
"Gue kira adu gitar. So pasti Cakka menang." kaat Rio yakin.
"Gue kira Fashion show banci." kata Alvin. yang laen langsung menoleh dan ketawa ngakak sambil noyor kepala Alvin.
"Gila loee!! Fashion Show banci. Mo bikin malu Cakka apa?" komentar Iel.
"Gila loe, Vinn!!! Dasar cowok sarap loe. Gue makin ogah nembak loe nihh.." komentar Shilla.
"Yahhhhhhhhhh!!!!!!!!!! Jangan donk, Shilonggg!!! Ampunn. Alvin calon Prince'mu yang tampan dan mempesona ini. Minta maaf donkkk!!!!!" kata Alvin memelas.
"Ogahh...." jawab Shilla cuek sambil melipat tangan.
"Plissss..." mohon Alvin dengan tampang memelas.
"No wayyy... gue tetep nggak mau." kata Shilla masih kukuh untuk menolak Alvin.
"Ahhh,,,,, gue traktir es krim dehhh..." kata ALvin
"No..noo..noooo..."
"Gue beliin Magnum Classic satu kerdus, Cornetto satu kerdus, Mini Cornetto due kerdus. Gimaannaaa??"
"Emm,, oke dehhh...." 
Sementara RiFy,,
"Uda selesai belom, Fy??" tanya Rio sambil melirik kertas Ify.
"Eittsssss,,,, apa loe nglirik2?? Kan uda gue bilang jangan nglirik." kata Ify jutek.
"Yeee... abis gue penasaran banget sihhh..." jawab Rio sambil ngelirik kertas Ify. Ify langsung menutup kertasnya. lagi-lagi, waktu Ify menulis, Rio curi-curi pandang ke kertas Ify. Tapi, Ify tetap merahasiakannya. Akhirnya dengan segala penasaran Ify selesai menulis, dan diberikannya kertas itu pada Rio.
"Nihh,, uda jadi. Inget tapi,, jangan geer loee!!" kata Ify.
"Oke. Thaks ya, gue buka nihh..." kaat Rio. Dan saat dibuka terdapat beberapa barisan kata-kata menakjubkan yang dibuat Ify.
"For Mario Stevano Aditya Haling. Pertama waktu gue ngeliat muka loe yang udik nan item itu. Gue langsung mo muntah ngeliatnya. Apalagi waktu loe panggil gue and temen2 gue. Tapi, itu berubah pass gue sadar dari ruang UKS. Ternyata loe yang bopong gue. Gue bertetima kasih, tapi loe minta imbalan. Kagak ikhlas ya loe?? Loe suruh gue nembak loe waktu MOS. Gue ogah banget nembak loe. tapi, karena loe tawarin gue Yupi, gue mau. Ternyata, loe nggak seburuk itu. Waktu loe nganterin gue pulang dan sekalian maen, loei keliatan sopan dan baik banget sama keluarga gue. Terutama Keisha. Gue mulai berubah pikiran tentang loe, dan gue mau buka hati gue buat elo. Tapi dengan segala keterpaksaan, Mau nggak loe jadi cowok gue?? Selama MOS?" kata Rio. Kemudian Ruo menoleh ke arah Ify. Dia tengah asyik bermain dengan BB'nya dan tidak menghiraukan Ify. Rio yang dongkol abis akhirnya mengambil BB Ify.
"Ehh,, siniin BB gue. Maen ambil aja loee!!' kata Ify.
"Nggak. Loe nggak dengerin gue sih. Dengerin gue dulu." kaat Rio.
"Iyaa..iyaaaaa....." kata Ify pasrah.
"Gue, Mario Stevano Aditya Haling. Terima loe sebagai pacar gue, selama MOS." kata Rio serius.
"Iya udah deh. Lega gue.." kata Ify.

----tobecontinueee-------

Waw?? Gimana nih perjuangan Cakka buat dapetin cinta Agni?? 
Segini dulu yahh,, tangan gue uda keriting nihh.. Jangan lupa, keep coment+like+sarannya yaa

Gue bencii eLo!! (Cerbung IC) - Part 4


Hy, jumpa lagi bersama saiia, penulis amatiran yang siap melnjutkan cerbungnya yang smpt break ini. Ya udh, dri pd banyak bacod, mendingan langsung aja.Keep coment+like+sarannya. Part 4,,

>>>>>>>>>>>

:: Ify p.o.v ::
"Fy, gue  plg dlu ya.."ucp Via.
"Iy. Sma spa??" tanya Ify
"Iel." jawab Via singkat sambil senyum2 malu
"Oh... PDKT nieh cerita'ny.." goda Ify sambil menyenggol bahu Via
"Hehe..Ya udah, da!!" kata Via lalu meninggalkan Ify sendirian
"dah...."

Tiba-tiba ada seseorang yang nepuk pundak Ify dari belkangan. Ify pun menoleh dan betapa terkejutnya Ify begitu liat ada si Cungkring Rio. Langsung deh si Ify tereak, "AAAAAARRRRGGGGGGHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"Woyy!!! Woyyyyyyy!!!!!!!!!! Sdar woyy.. Ini gue Rio bukan maling." kata Rio sambil tutup telinga
"Ihhkkk... Loe tuh ngagetin gue aja. Kenapa sih?" tanya Ify heran
"Loe dititipin sama gue. Soalnya si Iel mo first date ama Via. Mobil elo lagi dipinjem Agni kan?? Jadii,,,, loe pulang bareng gue sekarang." kata Rio
"Ihhkkkk... Ogah!!! Gue nggak mau pulang bareng cowok item, pesek, cungkring, udik kayakn loe. Najong tralalaa gue." kata Ify.
Yeeee... L agian sapa juga yang mo pulang sama loe. Kalo bukan kar'na Chitatos dua kerdus juga loe uda gue tinggal dari tadi. Cckckkk.. Napa mesthi gue yaa?? Yang ngadepin cewek behel yang cueereeeweeettttttnya selangit kayak loe. Ampun dehhh..." cerocos Rio panjang lebar.
"Ya udah. Kalo loe nggak mau gue pulang sendiri aja. Naek angkot." kata Ify.
"Ya udah sonoo!!! Emang gue pikirinnnn!!! Weekkkkkk....." teriak Rio saat Ify sudah agak jauh. 
Rio segera berjalan menuju parkiran. Tapi, matanya masih tertuju pada Ify. Rio melihat Ify lagi susah payah cari abgkot dengan muka cemberut. (pantesanajapadakagakmau, orang  muka loe kayak Mpok Nori gitu. Ify : Ehh,, sembarangan aja loe, Ditt!! Muka gue tuh mahal tau harganya!! Penulis : Idihh,, emang loe pernah jual muka loe?? Berape?? Paling orang nawar goceng. Wahahaaa... Ify : Ihhkkk,, kampret loe Ditt!!! #.abaikan Lanjuutttttt)
"Kasian juga tuh anak. Apa gue tawarin pulang aja ya. Ahh, entar gue dicaci maki lagi. Tapii?? Kasian juga. Gitu2 si Ify juga adeknya si Iel. Gue tawarin aja deh."  batin Rio. 
Rio menstater Ninjanya dan menghampiri Ify yag lagi kepanasan.
"Eh, gue tawarin sekali lagi. Loe mau kagak? Daripada loe jadi item. Ya nggak?" tawar Rio. Ify yang ada disitu keliatan lagi mikir mau terima tawaran rio ato nggak. Tapi, akhirnya Ify menerima tawaran Rio. 
"Pegangan loe! ntar jatoh lagi." suruh Rio.
"Ahh, kagak. Kagak mau gue pegangan elo. Enak dielo sepetnya di gue." kata Ify.
"Nih anak gengsinya emang uda nggak ketulungan yaa. Stadium 4 ini namanya. Ya udah, biar nyahok gue banterin aja. Mumpung jalanan nggak macet." batin Rio.
"Ya udah dehh.. Terserah elo aja." kata Rio langsung menjalankan motornya ngebut. Kar'na kaget, Ify memeluk Rio erat. Kar'na ketakutan juga dia nggak berani ngendorin pegangannya. Sementara Rio didepan hanya tersenyum puas karena akhirnya Ify memeluknya.

<skip></skip>
<skip></skip>
<skip></skip>

Keesokan harinyaa,,,

@SMA MELODI BINTANG X-3

"Arrgghhh.... Loe tau yaa!! Kalo bukan kar'na si Rio bantu gendong gue ke UKS kemaren, kagak bakalan deh gue mau nembak dia hari ini." cerita Ify kesal pada sohibnya yang langsung diterima tawa membahana.
"Hahahaaaa.. Ini mah jodoh namanya, Fy. Udah lahh kalo loe emang jodoh ama Kak Rio. Terima ajaa.." komentar Agni sambil tertawa.
"Ahhh,,, gue nggak bisa bayangin muka loe kalo kalo lagi nembak Kak Rio. Pasti seru dehhh.." kata Via.
"Anjrittt, loeeee!!!" kata Ify sambil menjitak kepala Via.
"Gue update twiter dulu ahh... @ifyalyssa mo nembak @riostevadit nihhh.. Hebohh!! Hebohh!!" kata Shilla.
"Eh, sialan loe!! Siniin BB loe!!" kata Ify lalu menyambar BB Shilla. Saat melihat ke layar tweets Shilla uda di update. Ify langsung berteriak, "Arrgggghhhhhh!!!!!!!!!!!!! Sialaaaannnnnnn loe Shillll!!!!!!!!!!" kata Ify. Shilla langsung ngibrit lari2 kayak monyet takut dimakan Ify. Akhirnya terjadi adegan kejar-kejaran. Tapi, tiba2 si Shilla nabrak seorang cowok yang tak lain lagi adalah Alvin.
"Shillaaa!!! Loe bisa kagak sih jalan liat2. Gue lagi mo bawa Minuman taookk!!" kata Alvin marah.
"Upss... Sorry, Vin. Gue nggak sengaja. Hheeeheeee... Ya udah, gue tinggal dulu ya. Keburu dikejar Mak Lampir nihh.." kata Shilla yang langsung lari meninggalkan Ify.

@Kelas X-3

"Gila ya tuh anak dua. Kejar2ran kayak orang gila. Uda kagak waras apa yak mereka??" tanay Agni sambil geleng2 kepala.
"Iya tuhh... Pake nabrak orang lagi." tambah Via.

"Teeettttttt............teeeeeeetttttttttttttttt..................

Bola CINTA - #Alshill - Cerpen


Hay.. hyyy.. semuaaa!!!! Kangen kagak sama akuu??? Wahh, geer deh. Ditha balik lagi nihh.. Ama cerpen Ditha. Cerpen ini semept aq jdiin statz kok. Jadi, pasti yang uda bca statz'q tau. Yaudah, daripada banyak bacod mending langsung aja. Keep coment+like+sarannya.

>>>>>>>>>>>

Hari ini adalah hari pertama Shilla masuk SMA. Yupzz, cewek yang memiliki nama lengkap Ashilla Zahrantiara kini sudah duduk dibangku SMA kelas X-2. tepatnya di SMA MELODI BINTANG. Salah satu sekolah swasta di Jakarta. Sebuah angkot berhenti didepan SMA MELODI BINTANG. Cewek berambut panjang yang dibiarkan terurai turun dari Angkot tersebut dan berlari kecil kearah sekolahnya. Sampai di kelas (cepet amat yakk??), Shilla sudah disambut teriakan dari sobat2nya. yaitu Ify, Via dan Agni.
"Shillaaa!! Akhirnya loe dateng. Tau nggak tadi pagi gue di sms Iel lhohh!! Dia tanya gue uda bangun belom. Ihkkk, gue seneng banget tau nggak." serbu Via yang langsung cerita tentang gebetannya si Iel. Anak kelas XI-3 IPA.
"Shilooongggggg!!! Gue seneng loe dateng. Sini donk. Mana novel gue kemaren?" kata Ify.
"Shilllll!!!!!!!!!! BB gue disita Cakkaa!!! Aduhhhh... tu anak pengen gue cincang apa ya. Dikira gue beli BB pake daon apa. Pake sita hp gue seenak jidat. Dan sampe sekarang belom dibalikin, Shill!!! Oh My Godd!! Pasti dah BB gue menderita banget. Haduhh,, gue jadi kasian nihh." oceh Agni panjang lebar. Sementara Shilla cuma meringis menanggapi cerita2 heboh mereka.
"Loe semua heboh bener?? Persaan gue doank deh yang biasa." kata Shilla. Kemudian dia mengingat2 bahwa ada barang yang ketinggalan.
"Oh my Godd!!!! Dompet gueeee..... Dompet gue ketinggalannnn!! Argghhhh... Siallll!!! Siaallllll!!!!!!!" umpat Shilla kesal.
"Jiahhh.. tadi loe bilang loe doank yang kagak heboh. nah lohh?? Sekarang, giliran kita nggak heboh, eh loenya malah heboh2 sendiri. sarap ya loe!" kata Via.
"Enak aja loe. Bukannn.. Dompet gue ketinggalan. Aduhhh,, kagak makan dah gue." kata Shilla lemas kemudian segera duduk dibangku sebelah Via. Via yang yang nggak tega liat sahabatnya lemas memebri tawaran,
"Gue traktir dehh.. daripada badan loe tambah kosong.' kata Via.
"Ahh, beneran Viaa???? Nggak salah loee??? Yessss... asyikkkk!! Ditraktir Viaaa......" kaat Shilla sambil tertawa ria

<skip></skip>
<skip></skip>
    <skip>></skip>

"Teeettttt...teeeetttttttttttttttt.........tteeeeeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttttttttttttttttttttt" suara bel berbunyi menghebohkan mereka. segera mereka kembali ke tempat masing2. Seorang guru datang dengan membawa tumpukan buku matetika yang jumlahnya bejibun. Mana tebel banget lagi.
"Selamat Pagi anak-anak?" sapa Guru itu tegas.
"Pagi, Bu." jawab anak2 serempak.
"Kenalkan, nama ibu Winda. Panggil saja Bu Winda. Saya akan mengajari kalian matematika sekarang. Oke, first, silahkan buka halaman 5. Coba kalian kerjakan dulu. Nanti baru kita bahas." kata Bu Winda. Anak2pun menuruti kata2 Bu Winda. Sementara itu, Shilla sedang asyik2nya mengobrol dengan Via.
"Eh, Vi. Loe tau kagak? Kemaren pass gue hang out bareng sodara2 gue. Gue papasan ama Obiet lhoo!!" kata Shilla.
"Ohh?? Obiet mantannya si songong Oik itu ya (maf2.#.juststory). Obiet kebanggaan loe itu? Yang jago basket ama breakdance." kata Via seperti memojokkan Obiet.
"Ehh, kok loe jadi mojokin Obiet sihh??" tanya Shilla kesal.
"Ya bukan gitu. Gue tuh heran aja, orang yang uda nyakitin elo masih aja loe kejar2." kata Via.
'Gue nggak ngejar dia lagi. Gue cuma seneng aja. Lagi pula, sekarang gue uda temenan baik ama dia kok." kata Shilla.
"Itu sama aja ngebikin loe tambah sakit lagi, Shill.." kata Via. Belum sempat Shilla menjawab, suara Bu Winda sudah memotong pembicaraan asyik meerka. Semua mata tertuju pada Shilla dan Via.
"Ashila, Sivia?? sedang apa kalian??" tanya Bu Winda sangar
"Emm.. Lagi.. lagiii.." kata Via yang tamapk lagi berpikir
"Lagi diskusi, Bu!! Diskusi ini nih nomer 5 saya nggak tau." kata Shilla
"Mana nomer 5?? Disini tuh cumasampai nomer 3. Kamu cuma cari2 alasan ya?? Sana keluar!!" hukum Bu Winda. Akhirnya, kami ngacir keluar kelas.
Saat mau ke kantin, Shilla dan Via mmelewati Ruang OSIS. Disana terdapat 4 cowok sedang sibuk mengemasi barang2. Shilla dan Via tentu mengenal mereka. Mereka adalah Rio, Alvin, Cakka, dan Iel. Via yang melihat Iel langsung senyam-senyum sendiri. Sementara Shilla yang melihat Alvin  langsung tersenyum simpul. Yupz, shilla memang ngfans sama Ko Alvin dari pertama MOS. tapi Ko Alvin nggak tau. Shilla nggak pernah nyerah walaupun Alvin orangnya cuek bebek dan ekspresinya datar banget waktu disapa Shilla. 4 cowok yang ada disitu segera menyadari keberadaan Shilla dan Via. Dengan berani karena Shilla sudah kenal cukup baik dengan mereka, Shilla menyapa mereka,
"Hy, Kak!"
"Hy, juga." jawab mereka kecuali Alvin. Shilla hanya menghela nafas panajng dan berpmitan pergi.

Keesokan Harinyaa,,,

@SMA MELODI BINTANG X-2
"Eh, Fy, Pi, Ag. Gue pesimis dehh.. Soalnya Ko Alvin nggak pernah nyapa gue. Nggak pernah bales tanggapan gue. Padahal gue uda usaha. Tapi tetep, dia nggak pernah ngerespon. Apa gue lupain dia aja ya?' kata Shilla
'Weitzz... Jangan donk, Shill. Loe jangan pesimis dulu. Siapa tau kalo nanti Ko Alvin naksir elo." kata Ify berusaha menghibur.
"Iya, Shill. Loe harus lebih giat lagi buat narik perhatian si Alvin." ujar Via.
"Thanks, Guys. gue juga akan coba dehh." jawab Shilla sambil tersenyum
"Tapi, loe juga ahrus lebih hati2. Soalnya gue diceritain sepupu gue, Angel. Kalo Ko Alvin uda punya pacar. Namanya Zevana." kata Agni
"Okeee... Gue bakalan hati2. Alvin, siap2. Loe bakalan naksir gue nanti." kata Shilla mantap. Belum lewat 1 menit Shilla ngomong gitu, tiba2 Alvin lewat didepan kelasnya sambil ngerangkul mesra Kak Zeva. Shilla yang melihat itu cemburu stengah mati. Shilla ingin menangis. Tapi air matanya ia tahan. ia tidak mau menangis di depan teman-temannya. Shilla tersenyum dan berkata, "Gue uda bilang kan?? Gue bakal berusaha. Gue nggak bakalan nyerah. ya kan?? Kalian nggak usah khawatir, gue uda kebal kok. Sama kayak waktu sama Obiet."
"Aduhh.. Loe jangan sebut2 lagi nama tuh curut lagi deh. Gue uda bosen." kata Ify.
"Iya. mending nama Obiet itu loe buang kelaut aja. Biar kagak ganggu idup kita berempat lagi dah." kata Agni.

Hari demi hari, minggu dmi minggu. satu bulan sudah Shilla berjuang melawan rasa sakit. satu bulan sudah Shilla berusaha mempertahankan rasa cintanya. Tapi justru satu bulan itulah yang membuatnya sangat sakit hati. Alvin dan Zeva malah terlihat makin mesra. Akhirnya timbul rasa putus asa dibenak Shilla. Dan Shilla mengutarakannya saat mereka sedang istirahat di kantin.
"Guys, gue uda nggak kuat. Gue nyerah aja."
"Loe yakin, Shill?" tanya Agni meyakinkan.
"Yupz, gue yakin." jawab Shilla mantap.
"Ya udah, kalo itu pilihan loe kita bakalan slalu dukung kok." kata Via.
"Keep smile ya, Shilla. You will get better than that, Shill." hibur Ify.
Bersamaan dengan itu, di dekat taman sekolah, Alvin dan Zeva bertemu. mereka sedang mengobrolkan hal yang serius.
"Zev, gue uda capek sama loe. Gue mau kita putus aja. Mungkin loe bukan jodoh gue. Sorry, Zev." kata Alvin.
"A..apaa?? Loe ngajak kesini buat ngomongin itu?" tanya Zeva nggak percaya.
"Iya. Gue uda capek loe duain. Meskipun loe uda  ngelak berapa kalipun tetep gue nggak percaya. Gue uda punya bukti tau gag?!!" kata Alvin.
"Ta..tapi, Vin?" tanya Zeva.
"Udahlah, nggak ada lagi tapi. Kita putus! Titik. Uda gue mau pergi dari loe." kata Alvin lalu meninggslkan Zeva sendirian.

              ****

hilla sedang menyusuri koridor sekolah sambil membawa tumpukan buku Kimia milik teman-temannya yang akan diberikan pada Pak. Suta. Shilla menoleh ke lapangan. disitu ada anak2 yang lagi main futsal. Dan ada Alvin  juga. Shilla saat melihat Alvin berusaha mene[pis persaannya. tapi dia nggak bisa. Tiba-tiba, bola melayang jatuh kearah wajahnya. Buku-buku jatuh terhempas kebawah. Dan Shilla pun pungsan tak sadarkan diri. 
Alvin datang dan membopong Shilla ke UKS. Karena dia yang telah menendang bolanya samapi membuat Shilla pingsan. Otomatis, ALvin juga harus tanggung jawab.

@UKS 

Alvin masih etrus menemani Shilla yang masih belum siuman. ALvin sudah habis diomelin abis-abisan ama guru2. Sampai-sampai Alvin tertidur karena kelamaan nungguin Shilla.
"Argghhh.." erang Shilla saat dia uda siuman. Alvin yang menyadari Shilla sudah siuman langsung bangun dan menatap Shilla.
"Eh, loe uda siuman? Sorry ya. Tadi gue yang tendang bola seenak jidat. Jadi kena muka loe lagi." kata Alvin.
"Eh, i..iya. Nggak papa kok." kata Shilla gelagapan.
"Gimana kalo sebagai tanda perminta maafan gue. Loe gue traktir makan di Cavuga Cafe?" ajak Alvin.
"Nggak ngrepotin nih, Ko??" tanya Shilla.
"Enggak kok." kata Alvin
"Gimana??" tanya Alvin penuh harap.
Shilla terlihat menimbang-nimbang, tapi kemudian dia menyetujui ajakan Alvin.

Sepulang sekolah, Shilla dan Alvin seegra berangkat ke Cavuga Cafe menggunakan Ninja hitam milik Alvin. Sesampainya di Cafe, Shilla dan Alvin memilih tempat paling pojo yang dekat jendela suapaya bisa melihat pemandangan.
"Shill??" tanya Alvin.
"Loe suka es krim ya?" tanya Alvin
"Iya. Suka banget malah. Gue pernah buat es krim sendiri. Rasa chocolate Cappucino. Atasnya dikasih bubuk coklat ama wafer." kata Shilla. Alvin tertawa melihat Shilla.
"Lahh?? Kok ketawa sih, Kak?" tanya Shilla
"Iya abis loe lucu." jawab Alvin tersenyum
"Lucu kenapa?" tanya Shilla
"Liat tuh. Mulut loe belepotan. Sini, gue bersiin." tawar Alvin. Alvin mengambil tisu, dan mengelap mulut Shillla. Seketika itu mata mereka beradu. Shilla yang nyadar duluan langsung buang muka karena malu.
Sejak pertemuan itu, Shilla dan Alvin jadi deket banget. Alvin juga sering anter jemput Shilla. Mereka sering hang out and malmingan bareng. Malah, karean Alvin termasuk cowok populer. Ada gosip kalau Alvin dan Shilla pacaran. tapi gosip itu dibantah abis2san ama Shilla
Saat ini. di Cavuga Cafe mereka berdua dinner. Alvin memberikan surprise dengan spanduk bertuliskan I LOVE YOU saat Shilla mulai menduduki kursi. Saat mereka makan dessert pula, Shilla menemukan cincin. Dan ternyata cincin itu untuk Shilla. Hari ity Shilla bahagia sekali. Karena Alvin nembak Shilla. Pertama sih, Shilla mo etrima Alvin. Tapi, Shilla nggak pengen sakit hati lagi. Dia nggak ngejawab pertanyaan Alvin.
"Gue pengen bukti dari. Buktiin ke gue kalo loe bener2 sayang sama gue. Baru gue jawab."
"Oke, Gue bakal buktiin kalo gue itu bneran sayang sama loe."

****

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Alvin terus mencoba membuktikan cintanya buat Shilla. Alvin memang tulus mencintai Shilla. Sampai sekarangpun Alvin terus berusaha dan berjuang buat ndapetin cintanya Shilla.
Siang ini, sepulang sekolah. Shilla mengajak Alvin untuk janjian disuatu taman. Alvin datang duluan. Alvin mengenakan jas putih. Dia menunggu kedatangan Shilla. Tidak lama kemudian, Shilla datang dengan mengenaan dress putih. Cantik sekali, itu komentar pertama Alvin.
"Loe cantik banget, Shill" puji Alvin. Shilla tamapk tersipu mendengar pujian Alvin
"Loe juga. ganteng banget." puji Shilla.
"Shill? Ngapain loe ngajak kita kesini?" tanya Alvin heran.
"Mo kasih tau jawabannya." kata Shilla. Mata Alvin berbinar-binar mendengar penuturan Shilla. Alvin memberanikan diri untuk berjongkok *jiahh!Bahasapalinggajesedunia. dan menggenggam kedua tangan Shilla erat.
"Shilla? Untuk yang terakhir kalinya. Perjuangan cinta gue. Gue pengen elo jawab gue jujur. Mau nggak loe jadi pacar gue?" tanya Alvin.
"Kalo tolak, loe tampar gue. Kalo loe suka, cium gue." kata Alvin.
"Hahhh?? Cium loe?? Ogahh.." kata Shilla.
"Ayolaahhhh..." pinta Alvin memelas.
"yahh???? Gimana yaa??" kata Shilla sok mikir. Dan akhirnya, dengan mengunpulkan keberanian penuh, Shilla melingkarkan tangannya ke leher Alvin, dan mencium pipinya.
"Gue terima loe. Karena gue juga cinta, sayanngggg banget ama loe.. semua gara-gaar gue ngefans sama loe, gara-gara elo nglempar gue pake bola, gara-gara gue suka sama loe,,  Alvin Jonathan Sindunata. Gara-gara BOLA jadi CINTA" kata Shilla
"Yupzz.. Gara-gara BOLA jadi CINTA. Thanks ya ,  My princess." jawab Alvin lalu mengecup kening Shilla lembut.

>>TAMATTTT<<<

Bukan Salahmu Aku Cinta


Hy, ada cerpen nihh.. semoga pada suka yaa.. langsung ajaa..

<<cekiidoootttttttttttttttttttttttttt>>>>>>>>>>>>>>>>
         "Hiii..... jauh-jauh loe!! Kucing sialannn...." kata Rio jijay sambil pasang tampang jijay.
         "Hahahaaa..." cewek tersebut hanya tertawa terbhak-bahak tanpa menghiraukan Rio yang memandangnya seperti mau menerkam mangsa.
          "Ketawa loee!! Jauhin thu kucing sialan. Ngapain sih loe bawa-bawa dia kesini lagi. Kan loe uda tau kalo gue thu phobia banget ama kucing. Masih aja loe bawa dia kesini." kata Rio marah. Cewek yang dimarahin cuma diem ketakutan. Dia tidak menduga kalau rio akan semarah itu padanya.
           "Sorry, Yo. Gue kan nggak tau kalau loe setakut itu sama kucing. maaf dehh, gue cuma iseng aja." katanya meminta maaf.
          "Iseng ngerjain gue kan! Loe nggak ada bosen-bosennya yaa,, dari pertama dateng nyusahin gue mulu. Loe tau nggak!! Gara-gara loe dateng, idup gue jadi nggak tenang tau gag!! Loe tuh emang cewek yang bawa bencana yaa!" kata Rio semakin marah. Perlahan-lahan, air mata cewek itu menetes. Rio yang melihatnya langsung kaget dan merasa bersalah. Dia segera menunduk, menatap matanya dan menghapus air matanya.
           "Sorry sorryy.. Gue nggak maksud bikin loe nangis. sekali lagi sorry, Fy." kata Rio sambil terus menatapnya.
           "Hiks..hikss... Gue kan cuma maen, iseng doank. Nggak lebih, loe malah marahnya sehitunyaama gue." kta Ify disela-sela tangisnya.
            “Iya iyaa, sorry. Gue minta maaf.” Kata Rio lagi. Bertepatan dengan itu, seorang cewek cantik dating dengan dandanan super modis. Saat melihat posisi Rio dan Ify yang berdekatan, cewek tersebut langsung membuka gerbang, masuk kedalam. Kemudian menarik tangan Rio, dan menamparnya. Rio langsung kaget dan speechles, sementara si cewek masih menatapnya marah. Sambil menunjuk muka Rio, cewek itu berbicara dengan api membara,
            “Jadi ternyata ini yang kamu lakuin dibelakang aku? Jadi ternyata ini yang kamu balas buat aku? Jadi ini cara kamu buat balas cintaku? Kamu jahat ya, Yo! Kamu thu dari dulu nggak bisa berubah. Tetep aja playboy. Udah,, aku pusing denger alas an kamu yang ini, yang itu. Mulai sekarang kita putus!!” cerososnya panjang lebar lalu pergi begitu saja.
            “Shilla!! Shilla!! Tunggu dulu!! Dengerin penjelasan aku dulu, Shill!” kata Rio sambil berusaha menghalangi Shilla pergi, tpi terlambat. Shilla uda nggak peduli lagi sama Rio. Dia udah terlanjur patah hati. Sementara Ify, dia hanya merengut di dalam halaman rumah sambil memandangi adegan drama.
            Rio segera menghampiri Ify dengan amarah yang membara. Dalam hati Ify sudah berdoa semoga dia diberi umur panjang. Sementara Rio sudah habbis kesabarannya. Rio menarik paksa tangan Ify, dan membawanya masuk. Menyuruhnya duduk diam sementara Rio sudah memasang muka macan. Rio mendekatkan mukanya ke muka Ify sehingga muka mereka sudah tinggal 1 cm lagi.
            “Heh cewek oon, loe tau? Gara-gara loe gue jadi putus sama Shilla!” kata Rio marah.
            “Hah?? Loe nyalahin gue? Siapa suruh loe deket-deket sama gue. Jijay tau kagak. Loe kan yang deket-deket am ague. Malah nyalahin gue.” Kata Ify tak peduli kemudian pergi meninggalkan Rio.
            “Argghhh!!! Sialannn……..!!!!!!!!!!!!!! Loe tuh yaa!! Emang cewek sialann….” Umpat Rio. Diam-diam, Ify mendengarkan umpatan Rio yang ditujukan padanya. Ada suatu gejolak dihatinya. Rasa sakit yang tertahankan. Ify berlari menuju kamarnya dan menangis kencang.
            “Kenapa gue selalu salah? Kenapa gue nggak pernah nyenengin orang laen. Bahkan Mama Papapun udah nggak peduli sama gue. Mereka lebih milih nitipin gue ke bonyok Rio daripada ngerawat gue sendiri. Dan sekarang? Untuk nyenengin anaknya aja gue nggak bisa apalagi nyenengin bonyoknya. Gue emang tercipta untuk selalu salah ngelakuin sesuatu. Mungkin itu udah jadi takdir gue. Selalu salah, nggak pernah bisa ngelakuin sesuatu hal yang bener.” Curhat Ify pada dirinya sendiri.
            Kemudian Ify mengambil sebuah bingkai foto dan menatapnya dalam-dalam. Titik-titik air mata mulai membasahi peluhnya. Ify hanya bisa menangius menatap foto itu, dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
            “Eyang, Apa kabar? Ify kangen sama Eyang. Cuma eyang yang bisa ngertiin Ify. Bahkan Papa dan Mama sama sekali nggak bisa ngertiin Ify. Kenapa saat Ify percaya Eyang sayang Ify, Eyang malah pergi ninggalin Ify dan nggak kembali. Kenapa itu terjadi Eyang? Ify kesepian, Ify seperti nggak punya temen. Cuma Eyang satu-satunya temen Ify. Ify kangen Eyang. Ify kangen, Eyang.” Ify masih menangis. Air mata terus mengalir dipipinya. Dia masih memeluk bingkai foto itu. Tidak melepaskannya sedetikpun.
            Sementara diluar pintu, sudah ada sepasang telinga yang menguping pembicaraan Ify. Dan perasaan bersalah yang terbesit di benaknya. Sejenak cowok itu berpikir apa yang telah dia lakukan selama ini terhadap ify sudah kelewatan. Tapi, cowok itu juga berpikir. Mengapa dia marah? Tentu saja karena sikap Ify yang serampangan, jaim, dan suka iseng. Tapi, kalau dipikir2 keterlaluan juga, hanya karna itu dia sampai marah-marah.
            Akhirnya, sipemilik telinga itu kembali ke kamarnya dengan perasaan tidak tenang.

Keesokan harinyaa,,
@Meja makan.
            Pagi itu, di meja makan sudah terdapat Rio, Mama dan Papa Rio, adik Rio Ray, dan Ify di meja makan. Mereka tampak sedang menikmati sarapan yang tersedia di meja.
            “Ify, ada apa dengan kamu? Kok matamu sembab begitu. Kamu habis menangis ya?” Tanya Mama Rio khawatir.
            “Oh enggak kok, Te. Ify Cuma lagi ngantuk aja. Makanya mata Ify jadi begini.” Jawab Ify berbohong.
            “Kamu pasti habis belajar semalaman ya? Kamu mengantuk? Lebih baik kamu tidak usah sekolah, Tante akan menuliskan surat izin untukmu.” Tawar Mama Rio.
            “Nggak usah, Te. Ify masih mau sekolah hari ini. Ify nggak papa kok, Te.” Jawab Ify menolak.
            “Ya sudah, kamu berangkat sama Rio aja. Ntar kalo kamu nyetir sendiri bisa-bisa mobilmu ketabrak lagi.” Kata Mama Rio. Mendengar itu, Rio dan Ify sama-sama tersedak.
            “Sama Rio?? Nggak usah deh, Te. Ify bisa berangkat sendiri. Lagian Ify nggak enak sama Rio, ntar Ify didamprat pacarnya lagi.” Tolak Ify grogi sambil melirik Rio.
            “Nggak papa, Ma. Rio uda nggak punya pacar lagi.” Kata Rio.
            “Tapi, Te. Ify kan orangnya ngerepotin. Jadi nggak usah deh, Te.” Tolak Ify.
            “Nggak papa kok, Ma. Rio nggak ngerasa direpotin. Lagipula, kalo ada Ify. Rio kan jadi ada temen bicara.” Sambung Rio.
            “Kalian ini kenapa sih?? Rebutan ngomong. Ify, kamu sama Rio aja. Lagian, kata Rio nggak papa kan. Ya sudah, kalian berangkat sana. Nanti telat lagi.” Kata Mama Rio.
            “Ta..tapi, Te?” kata Ify terbata-bata.
            “Ya udah, Ma. Kita berangkat dulu yaa..” kata Rio sambil cepat-cepat menarik tangan Rio.
            “Eh..ehh..ehhh…. jangan tarik2 donk!! Sakit tauu…” kata Ify berusaha melepaskan tangannya yang akhirnya dilepas juga oleh Rio.
            “Apaan sih loe?? Tarik-tarik tangan gue. Dan kenapa jug aloe maksa gue bareng elo.?” Tanya Ify kesal.
            “Emangnya nggak boleh?? Loe tinggal dirumah gue, dan itu berarti semua terserah gue.” Kata Rio.
            “Apa loe bilang?? Eh, gue tau kalo ini rumah loe, tapi nggak usah memonopoli gitu donk! Lagipula, yang beli thu rumah bonyok loe kan? Bukan elo tauu!!” kata Ify nyolot.
            “Yee…nggak usah nyolot donkk!! Udah, ayo berangkatt…” kata Rio sambil menggeret tangan Ify. Diam-diam Ify tersenyum melihat Rio memegang tangannya. Entah kenapa, hatinya jadi tenang dan berbunga-bunga.
            Sementara Rio, dari tadi jantungnya terus berdetak kencang. Bukan karena tangannya bersentuhan dengan Ify, tapi karena kemarin. Sejak Rio ngupingin *maappemirsa.bahasanyancurleburr… Ify, dikamar dia tidak bisa berhenti memikirkan Ify.
            “Eh, sorry yaa. Kita terpaksa naik motor, soalnya mobil gue lagi di bengkel.” Kata Rio membuka pembicaraan.
            “Hemm,, jelas aja mobil loe di bengkel. Orang mobil butut gitu.” Kata Ify meledek Rio.
            “Sialan loe!! Gitu-gitu, mobil gue mahal tau. Secara, mobil Xenia gituu..” kata Rio memamerkan mobilnya.
            ‘Behgg… mobil butut begitu loe banggain.” Ledek Ify.
            ‘Uda, diem loe! Bawel.. Mau berangkat nggak??” Tanya Rio.
            “Iya..iyaaa…” kata Ify pasrah.
            Kemudian Rio menstater Ninja hitamnya, dan menunggu beberapa saat sampai Ify naik.
            “Ayo, naikk.. Lho mau sekolah nggak sih?” Tanya Rio.
            “Ohh,, iya-iyaa..” kata Ify.
            Dengan hati-hati, Ify menaiki Ninja Rio. Dia tidak tau, kalau didepan Rio sudah senyam-senyum gaje sambil memikirkan rencana gilanya.
            “Udah?? Pegangan yaa,, ntar loe dibawa angin lagi.” Kata Rio.
            “Yee… loe kira gue kertas apa?? Ogahh.. Gue nggak mau pegangan sama cowok Playboy kayak loee!!” tolak Ify mentah-mentah.
            “Ya udahh,, terserah elo.” Jawab Rio cuek lalu melajukan motornya dengan kencang.
            “ARGGHHHH!!!!!!!!!!!!!! RIOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! GUE BUNUH LOEEE YAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Ify kencang sambil memeluk erat punggung Rio. Ada kehangatan yang terasa, saat Ify memeluk Rio. Ada rasa bahagia didalam benaknya.
<skip>
<skip>
@SMA BINTANG BANGSA
            Setelah sampai, Rio segera memarkirkan Ninjanya. Banyak pasang mata yang memandang kearah Rio dan Ify. Rio dan Ify tidak menyadarinya. Sampai Ify menyadarinya,
            “Lho, Yo?? Kok orang-orang pada ngeliatin kita sih??” Ify terlihat heran melihat banyak pasang mata yang memandang kea rah dia dan Rio.
“Mungkin sebentar lagi, bakal nyebar gossip ‘Rio dan Ify jadian’. Bahkan mungkin di majalah juga bakal ada Hot news ‘The Most Perfect Boy, pacaran sama Anak Baru’.” Kata Rio sambil tersenyum.
“Apa loe bilang?? Gue, elo?? Jadiann..?? Mimpi loee!!” kata Ify lalu berlalu pergi.
“IYAA!! ITU EMANG MIMPIII…!!!! MIMPI YANG SEGERA JADI KENYATAAN” teriak Rio kencang.
Tanpa mereka berdua sadari, sepasang mata biru tengah melihat mereka dengan marah.
“Gue nggak bisa biarin ini terjadi. Zahra, loe harus bantu gue.” Katanya.
Ify segera berlari kekelasnya. Berusaha untuk tidak memedulikan orang-orang di sekelilingnya. Ada yang mencibir, ada yang memuji, ada juga yang cemburu.

@Kelas XI-2 IPS
            “Gila loe, Fy…” kata Agni, teman Ify saat mereka sedang berbincang-bincang saat jam istirahat.
            “Loe uda bikin Hot News terheboh di sekolah kitaa!!! Loe hebat, Fy!!” puji teman Ify yang bernama Via.
            “Ihkkk…. Kalian kenapa sihh?? Gue kan Cuma di anter Rio. Nggak lebih.” Elak Ify.
            “Tapi ini beda. Secara Rio itu The Most Perfect Boy dan loe thu Anak Baru di sekolah ini. Baru masuk lusa, dan langsung bisa menggandeng tangan Rio. Itu Amazing namanyaa!!!” kata Acha.
            “Masa sihh?? Perasaan biasa aja dehh..” kata Ify berusaha menahan malu.
            “Ceilahhh,, gaya loeee!!!” kata Agni.
            “Cieee………ciiieeeeee…. Ify nieee…” goda Via.
            Tiba-tiba,, gerombolan genk cewek yang biasa disebut “Perfect Girls” dating membanting pintu, menggebrak meja dan berteriak, “IFYYY!!!!!! DIMANA LOEEE!!!!!!!!!!!”
            Ify sadar dan langsung terkaget-kaget melihat Shilla, cewek yang mutusin Rio memanggil namanya sambil marah-marah. Ify segera menghampiri Shilla dan bertanya, “Kenapa, Shill?”
            “Nggak usah belaga nggak tau dehh… Sini loee!!’ kata Shilla kasar sambil menjambak rambut Ify.
            “Auu.. sakittt……” kata Ify merintih kesakitan.
            “Biarinn loe sakit. Itu malah lebih bagus buat gue.” Kata Shilla sambil tersenyum miring, dan tertawa iblis bersama teman-temannya.
            “Loe thu kenapa sih, Shill??” Tanya Ify sambil merintih kesakitan.
            “Loe Tanya gue kenapa? Loe ngaca donk! Siapa sih loe thu? Berani-berani rebut pacar orang!!” kata Shilla marah.
            “Maksud loe apa?” Tanya Ify.
            “Baru gue pututs ama Rio,, ehhh… Loe langsung ngembat dia. Mana harga diri loee???” Tanya Shilla marah.
            “Jadi maksud loe gue pacaran ama Rio?” Tanya Ify yang mulai naik darah.
            “Iyaa!! Loe emang pacaran kana ma Rio? The Most Perfect Boy sekolah kita. Ohh.. jadi sekarang anak baru ini mau belajar ngrebut pacar orang yaa?? Dasar cewek gatel!!!!!!” maki Shilla.
            “Loe boleh marah-marah am ague, tapi kalo loe sampe nginjek2 harga diri gue. Berarti loe uda cari mati!!!!” balas Ify tak kalah sengit.
            “Weiitttzzzzzzz,, gede juga thu nyali! Mo cari mati loee!! Gue gag takut kaleee…… Adanya elo yang malah ngibrit ke nyokap, bukan gue!” balas Shilla lagi. Akhirnyaa, terjadilah adu mulut antara Shilla dan Ify sampai akhirnya,,
            “Guysss,, langsung aja!! Siram thu badan. Dasar cewe gatell!!! *juststoryreaderss..” maki Shilla keras sampai terdengar ke kelas XI-3, kelas Rio. Langsung, badan Ify basah oleh air yang kemudian dilempar tepung dan telur oleh teman-teman Shilla.
            Dengan secepat kilat tapi telat, Rio dating ke kelas Rio. Ify yang melihat Rio langsung marah dan menghampirinya sambil memaki-maki Rio.
            “Hehhh,, LOEE!!! MaRIO Stevano Aditya Haling!! The MOST PERFECT Boy!!! Terima kasih uda nganterin gue, dan terima kasih udah buat masalah ini!! TERIMA KASIHH…” kata Ify sambil member penekanan pada kata yang di CapsLock.
            “Eh, Fy!! Tungguu!!!” kata Rio mencegat Ify pergi.
            “Apa?? Loe mau maki gue juga?? Ayo silahkann!! Biar kalian puas sekalian.” Kata Ify sambil menangis. Rio sudah tidak tahan lagi melihat Ify menangis. Rio segera menghampiri Ify, menghapus air matanya. Dan tanpa sadar pua dia mencium kening Ify. Ify terkaget-kaget, dia mendongakkan kepala, memberanikan diri untuk menatap Rio.
            “Maaf, Fy.” Kata singkat dari Rio namun juga menghangatkan Ify. Tanpa sadar Ify tersenyum sangat manis, senyum yang hanya ditujukan pada Rio.  Dihadapan semua siswa-siswi (karena lagi nggak ada guru.) yang mengelilingi kelas Ify, Rio mengumumkan sesuatu.
            “Jangan pernah kalian ganggu Ify lagi. Jangan pernah kalian mau jadi temen Shilla. Orang yang uda ngganggu orang yang gue sayang. Dia Ify.” Ify terkaget-kaget saat mendengarkan namanya disebut sebagai orang yang Rio sayang. Ify hanya tertunduk malu, dan berusaha untuk tidak menatap Rio.
            “Dan sekarang, Gue, Mario Stevano Aditya Haling, sudah berpacaran dengan Alyssa Saufika Umari. Jadi, jangan ganggu kami lagi.” Kata-kata terakhir Rio membuat penonton (?) terbengong, dan akhirnya bertepuk tangan ria member selamat pada Rio dan Ify. Berbeda dengan Rio yang terlihat pede, Ify malah terlihat sangat malu dan heran juga. Tiba-tiba Rio mengumumkan dia pacaran dengan Rio, padahal sebelumnya Rio tidak pernah menembaknya.
            Sementara di ujung, teman-teman Shilla sedang kesusahan membopong Shilla ke UKS karena sedang pingsan. Sampai akhirnya anak2 lain kembali ke kelas. Karena pelajaran sudah dimulai kembali.
@Kelas XI-2 IPS
            “Cieee…. Ify jadian ama Rio nihhh…” goda Agni.
            “Ceilahhh,, padahal tadi uda ngelak mentah2. Eh ternyata, beneran jadian.” Goda Via.
            “Iya nihh… Kok loe nggak cerita yang sebenernya sih, Fy?? Sama kita2. Kan kita sahabat loe.” Kata Acha.
            “Bukannya gitu, Guys. Tapi gue sumpah yaa,, gag pacaran ama Rio.” Elak Ify.
            “Jiahhh,, masih ngelak aja nih anak.” Kata Agni.
            “Tau loe! Masih ngelak aja.” Kata Via.
            “Lah, terus? Kenapa Rio tadi bilang secara terang-terangan kalo dia uda resmi jadian am aloe?” Tanya Acha penuh selidik.
            “Itu jug ague nggak tau.” Jawab Ify.
            “HAH??? NGGAK TAU??” teriak A+V+A kompak yang disambut tolehan semua siswa, karena sekarang lagi ada pelajaran Matematika.
            “Ada apa, Via? Agni? Acha? Dan, Ify?” Tanya Pak Duta penuh selidik.
            “Ehh,, nggak papa kok, Pak. Cuma iseng doank.” Kata Agni sambil nyengir.
            “Iseng-iseng. Sana kalian berempat keliling lapangan basket 5 kali!” perintah Pak Duta.
            “Eh iya, Pak. Permisi.” Kata Agni, yang diikuti V+A+I.
@Lapangan Bakset
            “Thu guru emang bego apa apaan sih??” Tanya Agni.
            “Udah tau kelas kita jauh bgt dari Lapangan Basket. Eh, malah disuruh lari disini.” Omel Via.
            ‘Nggak papa kan?? Justru itu yang menguntungkan.” Kata Acha. Sontak anak2 yang laen menoleh ke Acha.
            “What your maksud, Acha?” Tanya Agni dengan bahasa belepotan.
            “Yaa,, kita nggak usah ngejalanin hukuman. Nyantai aja, ke kantin kek. Ngecengin anak basket, kekk.. Toh abis gini bel.” Kata Acha.
            “Briliannn!!!!!” jawab Via.
            “Wahh,, loe bolot2 gitu pinter juga yaa.” Kata Agni.
            “Sialan loee!!” jawab Acha.
            “Hahahaaa…” mereka tertawa brsama, kecuali Ify. Dia masih melamun memandangi lapangan basket. Mau apalagi kalau bukan, ngeliatin Rio.
            “Udah sana samperin aja. Kan udah jadian.” Goda Via.
            “Iya, Fy. Ntar loe keduluan fansnya lagi.” Kata Acha.
            “Enggak, ah. Orang gue bukan pacarnya.” Kata Ify.
            “Cieee… yang merah pipinyaa…” goda Agni.
            Tiba-tiba, Rio sudah ada dihadapan Ify. *waa,, cepet banget yaa?? Penulis sampe kagum. Rio suadh memasang senyum kilatnya. Saat keringetan gini, Rio keliatan ganteng banget menurut Ify *danRISE.
            “Gue mo ngomong am aloe.” Kata Rio.
            ‘Ya udah ngomong.” Jawab Ify berusaha cuek.
            “Empat mata.” Kata Rio.
            “Ya udah, dehhh…” jawab Ify pasrah. Akhirnya Rio memilih di pojok kantin. Tempat sepi yang berhadapan langsung dengan taman SMA swasta tersebut.
            “Maaf, gue uda ngaku-ngaku tadi.” Kata Rio.
            “gapapa. Itu salah gue. Gara-gara gue dating di kehidupan loe, masalah jadi tambah banyak.” Kata Ify.
            “Kok bisa? Loe nggak salah kok. Gue seneng loe dating.” Jawab Rio sambil tersenyum manis pada Ify.
            “Masa sih? Bukannya kemaren loe bilang, gue hadir dikehidupan loe tuh cma bawa masalah. Iya kan?” Tanya Ify.
            “Iya, tadinya sih gitu. Tapi sekarang nggak.” Jawab Rio.
            “Maksud loe?” Tanya Ify. Tiba-tiba, Rio mendekatkan mukanya ke Ify, sehingga jarak antara muka Rio dan Ify sudah tinggal 1 cm lagi. Kemudian Rio berbisik dengan lembut, “Bukan Salahmu, Aku Cinta.” Kemudian mencium lembut bibir mungil Ify.
            Ify kaget, tapi dia tidak bisa berkata-kata lagi. Saat Rio melepaskan diri dari Ify, Ify hanya bisa tersenyum senang dan memeluk Rio erat. Dan mereka tidak tau bahwa Agni, Via, Acha, dan anak2 basket sudah mengintip mereka sejak tadi.
<<TAMATTT!!!!!!!!!>>>>>>>>>>>>>>
            Gimana?? Bagus nggak?? Like coment saran jangan lupa.
Add : Ditta De’lophever Ichimaru
Add : Ditha Iclalvinosztarise JgaSmashblastbm
Follow : @ditha_tha27
Blog : www.gudangceritaditha.blogspot

The Magical of School - Chapter 2 "SEJARAH


<< Flashback mode:off >>
            Ada seorang wanita tua sedang berlari tergesa-gesa di sebuah hutan. Sebenarnya hutan itu terlarang, tapi ada sesuatu hal yang membuatnya berlari sampai kesitu.
            “Hoshhh…hoshhh…” wanita itu berhenti sejenak. Peluh menetes di pipinya, tapi tidak dihiraukannya. Dia terus menengok kebelakang. Suara teriakan yang seram membuatnya terus berlari ketakutan.
            “Jangan lari kau, Mariam!! Aku takkan pernah melepasmu!!” teriakan seorang lelaki membuatnya terus berusaha untuk berlari. Sebentar-sebentar dia terjatuh, kemudian berdiri lagi.
            Mariam –nama wanita itu- mendapati sebuah gubuk kecil. Mariam merasa dia dapat aman disana, karena telah mengambil jalan memutar yang tidak diketahui lelaki itu. Mariam mengerang kesakitan, tau-tau terdengar suara tangisan bayi. Di menoleh kearah kakinya dan mendapati seorang bayi laki-laki tengah menangis. Mariam sangat heran, sejak kapan dia hamil? Bukankah selama ini dia tidak pernah menjalin hubungan apapun dengan lelaki manapun. Bahkan perutnya juga tidak besar tadi. Tapi mengapa sekarang tiba-tiba dia melahirkan bayi laki-laki?
            Tiba-tiba, angin berhembus kearah gubuk itu. Terlihat selembar kertas terbang dari luar kedalam gubuk itu melalui jendela. Mariam segera mengambilnya, dan membaca isinya.

Tolonglah, rawat bayi itu baik-baik. Ajarkan apa yang kau tau. Kelak bayi itu akan berguna bagi kau dan untuk Lourius. Dia akan menjadi masa depanmu. Jangan bertanya darimana datangnya bayi lelaki itu. Kau harus merawatnya seperti anakmu sendiri, ajarkan apa yang selama ini kau ajarkan. Kau harus memberinya nama, Gedsoen Damanik. Sesuai namamu. Mariam SiberGED SEONdirto DAMANIK. Kuharap kau tidak mengecewakanku.
From
                                                                                                                                - Someone-

            “Seseorang?? Siapa dia?” Mariam bertanya dalam hati.
            Hari berganti hari, Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Sudah 5 tahun Mariam merawat anaknya itu. Suatu hari, terdengar ketukan pintu yang keras dari gubuknya. Tanpa pikir panjang, Mariam yang sedang memasak didapur segera berlari menuju pintu. Dibukanya pintu yang sedari tadi diketuk dengan kasar.
            “Yaa,, tunggu sebentar.”
            “Ka..ka..kauu??” Betapa terkejutnya Mariam ketika melihat lelaki yang ada didepannya adalah lelaki yang mengejar-ngejar dirinya lima tahun yang lalu.
            “Ma..mau apa kau kemari?” Mariam bertanya sambil gelagapan. Tubuhnya gemetar, dan keringatnya mulai bercucuran. Hati kecilnya mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Terutama bagi anaknya.
            “Masih berani kau bertanya? Apa selama 13 tahun aku mencarimu, lima tahun lalu aku terus mengejarmu, dank au tak tau apa maksudku? Jangan berpura-pura! Serahkan dia padaku atau kau akan mengakhiri hidupmu dengan tragis.” Ucap Lelaki itu geram.
            “Van Goo Kim? Apa maksudmu? Aku tak mengerti.” Ucap Mariam pura-pura tidak tahu. Padahal dalam hatinya dia sudah berdoa agar sesuatu yang selama ini tidak ingin terjadi tidak akan terjadi.
            “Pintar sekali kau. Berlagak tidak tahu didepanku. Tak usah au tutupi topengmu itu! Pura-pura tak tau. Kau pikir aku manusia bodoh? Untuk apa selama ini aku mengejarmu? Apa hanya untuk mengetuk pintu gubukmu yang kumuh ini? Tentu saja tidak! Aku ingin bayi itu! Serahkan padaku!! Cepatt!!!!” Van Goo Kim atau biasa dipanggil Lopus mulai geram dengan Mariam. Cowok berkebangsaan Korea-Belanda itu mengepalkan tangannya, menahan emosi selama 13 tahun.
            “Apa?? Bayi apa? Aku tak punya bayi. Bagaimana aku bisa mempunyai bayi jika tak ada satu pria pun di hutan ini.” Mariam mencoba tenang dan menahan keinginannya untuk segera membawa lari Ged –Gedsoen Damanik- dari situ.
            “Aktingmu itu memang sungguh bagus!! Tapi hanya untuk manusia bodoh seperti Kant.”kata Lopus memanggil salah satu pria bernama Kant yang pernah menjadi bagian dalam percintaan Mariam.
            “Lopuss!!!! Berhenti kau mengejek Kant. Dia ridak bodoh!! Dia sangar pintar!! Dia mau melakukan itu karena dia menyayangiku!! Tidak seperti kau!! Menyelipkan pil hasil eksperimenmu dalam sarapanku! Kau pikir selama ini aku tak tau?? Kau salahh!! Kalau bukan karena Kant, mungkin sekarang aku sudah gila karena mempercayai CINTA mu!! Cinta terpayah dalam hidupku!!” Mariam mengeluarkan semua uneg-unegnya. Kejanggalan hatinya mulai sedikit demi sedikit menipis. Sementara itu, Lopus Cuma bisa berdiri kaku mendengar semua perkataan Mariam.
            “Kau mungkin tak akan tau yang sebenarnya. Aku memang benar mencintaimu. Sampai detik ini pun aku masih mencintaimu.” Kata Lopus akhirnya.
            “Diam kau!! Aku tak mau mendengar kata-kata Cinta palsu darimu!!” Mariam sudah muak dengan semua perkataan Lopus.
            “Akan kujelaskan semuanya.”
            “Aku mencintaimu.. Sangat sangat mencintaimu.” Kata Lopus sambil menerawang.
            “Mencintaiku?? Hahahaa.. Bullshit lah semua katamu!!”
            “Dengarkan aku. Pertemuan saat itu. Saat aku sedang berburu di hutan, dan aku melihat seorang wanita yang menangis ketakutan. Aku seperti merasa ikut ketakutan. Tanpa kutau kenapa, aku mendekatinya dan membuatnya berhenti menangis. Tak kusangka ternyata dia Putri seorang Perdana Menteri di Inggris. Yang ternyata saat itu tersesat saat mereka sedang berkelana, menghindari kejaran prajurit dibawah kekuasaan Ratu, yang menyangka Sang Putri telah mencuri Kristal dan kalung berharga milik Inggris. Aku membawanya pulang. Sejak saat itu aku menyukainya. Bukan hanya menyukainya, tapi sangat mencintainya.”
            “Apakah wanitaitu aku?” Tanya Mariam hati-hati.
            “Ya. Wanita itu kau. Aku sudah berencana akan mengabarkanmy bahwa kita akan segera menikah. Tapi Kakekku, Lee Kyun Joong tak merestuinya. Padahal Ayah dan Ibu merestui. Aku berniat untuk membawamu pergi dan hidup bersama sendiri. Tapi aku kaget, saat aku hendak menghampirimu yang sedang di taman. Aku melihat kau bersama Kant, adikku bermain kejar-kejaran, berlarian dan sangat bahagia. Hatiku remuk. Tak kusangka ternyata selama ini dugaanku salah. Ku pikir walaupun tak pernar memberitahu tentang rencana pernikahan pun kau akan siap. Tapi ternyata tidak. Kau malah berduaan dengan Kant tanpa memikirkanku. Hal itu mulai membuatku berubah, aku seperti serigala buas. Tapi juga kadang seperti Goo Kim yang baik hati. Aku seperti berkepribadian ganda. Saat itu tak tau kenapa aku ingin membunuhmu. Aku mengejarmu sampai hutan ini. Sambil membawa beberapa senjata aku mengejarmu. Waktu itu aku seperti merasa bukan diriku yang sebenarnya. Saat mau makan, aku merasa aku seperti dimasuki sebuah roh. Dirasuki. Yang perlahan-lahan akan membunuhku sendiri. Aku melakukan eksperimen, sengaja berbohong pada Ayah, Ibu, Kakek, Kau, juga Kant. Aku mulai mencampurkan bahan sesuai keinginanku. Tanpa kuhitung berapa derajat, mili, atau apalah. Melalui beberapa proses, akhirnya bibit itu jadi. Keesokan harinya, aku mengendap-endap ke dapur dan memasukkan bibit itu dalam sarapanmu. Kau bahkan tidak mengetahui bahwa ada bibit itu. Aku seperti mau mati saat kau menelan bibit yang dicampur dengan makananmu. Tapi sebagia diriku juga puas. Aneh bukan?? Aku sungguh minta maaf. Dan sekarang aku akan membunuhmu. Supaya kau tak hadir dalam bayanganku. Kemudian mengambil Ged, dan membawanya pergi bersamaku.”
            “Lopus?? Kau sudah gila?? Dan  dari mana kau tau namanya?”
            “Bukan urusanmu. Kemarilah, aku akan mulai membunuhmu secara perlahan-lahan.” Lopus mulai gila, dia membuka pedangnya, melangkah maju dengan hati-hati kea rah Mariam. Mariam mundur hati-hati. Sampai diranjang, Mariam mengambil Ged yang sedang tertidur pulas. Langkahnya mulai bergerak kesamping. Sampai menyentuh gagang pintu. Dengan hati-hati Mariam membuka gagang pintu.
            “Ceklekk..” Ternyata Lopus tak sebodoh yang dia kira. Lopus mempercepat langkahnya. Pedang yang ada ditangannya dia goyang-goyangkan.
            Mariam sedikit takut dengan Lopus. Tapi cepat-cepat dia membuka pintunya. Yang dipikirkannya saat ini hanya kabur dan membawa Ged ke tenpat yang aman.
            “Maafkan aku, Lopus. Tapi aku harus pergi.” Kata Mariam lalu berlari sekencang-kencangnya. Tapi aneh, Ged sama sekali tidak terbangun.
            Sudah satu jam Mariam berlari. Kini dia telah sampai di sebuah desa. Untung saja Lopus masih jauh dibelakang. Sementara Ged masih tertidur pulas.
            “Aku harus mencari transportasi.” Mariam melihat sebuah gerobak menganggur. Tanpa piker panjang Mariam segera mengambilnya, meletakkan Ged di dalamnya dan berlari sekencang-kencangnya.
            “Bertahanlah, Ged. Aku akan membawamu ketempat yang aman.” Kata Mariam.
            Sudah dua hari mariam berlari dengan gerobak. Dia telah tiba di kota. Kebingungan mencari tempat untuk menitipkan Ged.

London, Inggris.
            Sepasang suami istri sudah siap dengan barang-barangnya untuk pergi ke bandara.
            “Sofi, apa semua barang sudah siap?” Tanya suami itu.
            “Sudah, Indra. Kita berangkat ke bandara sekarang?” Tanya Sofi.
            “Tentu.” Jawab Indra.
            Begitu mereka membuka pintu, mereka melihat ada seorang bayi dengan 8 kalung berbandul cincin di tubuhnya. Tubuh mungilnya dibalut dengan kain berwarna putih dan diletakkan di dalam keranjang. Keduanya kaget saat melihat bayi laki-laki itu. Mereka mengambilnya, mengambil kalung, serta sepucuk surat yang diselempitkan di kalung yang dikenakan bayi itu. Sebuah kalung emas putih dengan bandul kotak yang bisa dimasukkan sepucuk surat kecil. Bentuknya sangat indah.
            Indra membuka surat itu dan membaca,,
            Untukmu,,
            Sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak selama setahun sejak perkawinannya.
            Rawat baik-baik, jangan kau telantarkan bayi ini. Jangan pisahkan kalungnya dengan dia. jangan pisahkan! Dan juga 8 kalung cincin itu. Ada dua dari setiap kalung yang memiliki warna yang sama. Biru, Merah, Hijau, dan Emas. Kalung itu akan berharga dimasa depan. Ikuti perintahku! Kalung biru, letakkan di tong sampah bandara. Kalung merah, letakkan di bawah meja nomor 8 CafĂ© Stempioner. Kalung hijau, letakkan di depan kantor pos. kalung emas, simpan baik-baik. Kelak dia besar, tiba saatnya kau akan menyerahkan padanya. Kalung itu akan memberikan mereka petualangan tak terhingga. Takdir menunggu 8 anak pilihan. Termasuk anak ini. Sekolahkan ditempat yang tepat di Indonesia. Bukankah kalian akan pulang ke tanah air kalian? Beri nama dia, Gabriel Stevent Damanik. Sembunyikan nama belakangnya. Ganti menjadi Gabriel Stevent.
                                                                                    Tertanda,,- kautakperlutauaku-