Bagaimana menurut anda tentang Blogger ini?

Selasa, 12 April 2011

Ancava's Tiara - Bab 1

            "Tiaraaa!!!!!!!! Bangunnnn!!!!!! Sarapan uda siaappp!!!" teriak seorang wanita dari lantai bawah.
            "Iyaa, Maa.. Ini lhooo, Tiara uda sampai di depan, Mama. Masak nggak keliatan sih?" ucap Tiara setengah kesal setengah bercanda.
            "Oh, disitu kamu rupanya. Mama nggak keliatan. Rabun jauh, rabun dekat."ucap Mama lembut.
            "Mama, sihh.. Kacamata nggak dipake. Orang kacamataan gitu ya.. kalo pke kacamata cm pas baca. ckckk.. gengsi banget."cerocos Tiara yang tidak memedulikan Mamanya yang sudah geleng-geleng kepala.
           "Yaudah, itu abisin rotinya habis situ berangkat. Mang Didin udah siap tuhh.."ucap Mama sambil menunjuk keluar.
           "Oke, Ma."jawab Tiara semangat.
           Yappzz, bisa ditebak hari ini Tiara semangat empat lima. Soalnya, dia bakal ikut seleksi tim inti basket. Karena, sekolahnya SMP Tunas Bangsa akan mengikuti lomba Basket sekota Bandung. Tiara memangsudah menyukai basket dari dulu. Bahkan, lay up pun sudah dikuasainya sejak kelas 5 SD. Sungguh eksotis menurut penulis. wakakakk.. Dan sekrang saat kelas 1 SMP, Tiara uda berani ikut seleksi tim basket inti.
           Sedikit tentang Tiara. Tiara adalh seorang gadi berusia 12 tahun dan bersekolah di SMP Tunas Bangsa kelas I-2. Tiara memiliki nama lengkap Tiara Putri Anjani. Panggilannya Tiara, tapi kawan-kawannya memanggil Anji. Tiara sendiri adalah nama kesayangan Mama dan Papanya. Karena Tiara anak bungsu, sedangkan kakaknya Daffa mendapat beasiswa sekolah di Australia. Tiara lebih menyukai nama Anji daripada Tiara. Oke, cukup tentang Tiara.
           Sesampainya di sekolah, Tiara langsung berlari ke kelas yg juga diambut hangat oleh kawan-kawannya Ciara alias Kira, Viona alias Vona, Natasha alia Acha, dan Gisell alias Cella. Teman-teman Tiara dan Tiara sendiri memang mempunyai julukan sendiri-sendiri. Kira dan Vona feminin, ikut modeling dan modern dance. Sedangkan Acha dan Cella sama-sama ikut Basket seperti Anji (Tiara).
          "Jojongggggg !!!!!!"teriak Cella menggelegar. Tuhkan, uda dikasih julukan masih aja diserempetkan, batin Anji ngomel.
         "Apa, Longg?"tanya Anji.
         "Gawatttt... Gawaaatttttttttt..............."ucapnya cemas sambil mondar-mandir dan meremaskan tangannya. Anji yang mendengarkannya menjadi heran sendiri.
         "Kenapa, Long?"tanya Anji penasaran.
         "Dona alias Dodon itu ikut seleki basket bareng temennya yang belagu si Lala-melolong-dikoridor-sekolah itu."sergah Acha cepat. Tapi, Acha terlihat lebih tenang. Beda dengan Cella yang cemasnya uda nyampe stadium 20 (eh, kelebihan dingg. Hehehee..)
        "Oalah, kirain. Dasar lebai lo!"ucap Anji santai sambil mengibaskan rambut ikalnya yang panjang yang dibiarkan tergerai.
       "Cma Oalah, kirain? Diakan orang paling licik sejagad raya yang akan menghalalkan cara apapun supaya keinginannya tercapai. Apalagi buat nyingkirin kamu, musuh bebuyutanmu dari orok."ucapnya panjang lebar.
       "Justru karena itu, aku udah kebiasaan dengan tingkah lakunya yang bikin naik darah. Lagi pula, kejahatan tidak akan pernah menang kan?"tanya Anji.
       "Yaappp... Dan lagipula, kita ini bersahabat. Kita bisa kerja sama buat ngalahin Dodon dan Lala lolong blablabla itu. Dan yang pasti, pake cara halal. Kalo misalnya mereka masuk dengan halal, okelah. Kalo mereka kalah juga halal, okelah. Tapi kalo sebaliknya, nggak okelahh.." cerocos Acha panjang lebar.
       Baru aja Cella mau bicara, sudah ada dua cewek yang mengagetkan mereka. Yang satu rambut ikalnya diikat ekor kuda, memakai gelang dan kalung warna-warni, yang satu berambut lurus sebahu agak panjang dengan model rambut bob yang cocok dengannya. Mereka adalah Cipon alias Kira-Vona.
       "CIPONNN!!!!! NGAGETIN AJA LOOO!!!!!!"teriak Cella kaget. Yang langsung disambut gelak tawa     
yang lain.
       "Hehehee, maap deh. Nggak ada maksud bkin kmu kesel. Kita mau bagi2 cerita nihh.."ucap Vona santai.
      "Apa, Pon?" tanya Acha heran.
      "Panponpanpon gundulmu, emg aku kuda Poni apa. Dsar Natasha natap tembok lu." kata Vona marah.
      "Wes-wes thoo.. Ojo nesu-neu. Engkok cepet tuek. Seng sabar, yo rekk.." ucap Kira dengan logat Jawa yang kental yang selalu manjur untuk menyetop orang tengkar. Temen-temennya langsung mengangkat alis.
      "Oke-oke. Berita baiknya ada dua. Yang pertama, kami berhasil ikut lomba modern dance di Amerika lhoo!! Dan kabar baik keduanya, Dodon dan Lolong-melolong itu dikeluarkan dari daftar seleksi karena raportnya ternyata ancur." ucap Kira.
     "Ohhhhhh..... Yessssss!!!" jawab mereka serempak kemudian tertawa.
     "Tapi-tapi, kok baru ketauan sekarang kalo raport mereka bermasalah?" tanya Anji heran.
     "Biasa, boong." jawab Kira santai.
     "Ohhh...."jwab mereka serempak

 ****

     Pelajaran berjalan seperti biasa. Sampai pulang sekolah, Tiara dicegat oleh Dona sewaktu berjalan pulang sendirian.
     "Eh, Nji. Sini lo!" suruh Dona kasar.
     "Apa?"tanya Tiara.
     "Aku tau kamu pasti seneng. Soalnya, aku nggak diikutkan  seleksi. Kamu tau berita itukan?"tanya Dona. Dengan cepat Tiara mengangguk. Dona tertawa sinis.
   "Haha, tapi kamu jangan berpikir kalau aku akan nyerah disitu. Aku akan bales kamu sama teman temanmu itu!" kata Dona menakutkan.
   "Tunggu dulu, maksudnya?"tanya Tiara.
   "Alahh, nggak uah ngeles. Sok-sok nggak tau.  Belagu bgt lo!"sergah Dona kasar.
   "Don, pertama. Gue jujur emg seneng kamu nggak ikut seleksi yang itu artinya kmu juga nggak ikut lomba. Aku seneng karena dengan ini nggak bakal ada yang ganggu aku waktu pertandingan. Dan aku baru seneng tadi, karena aku juga baru tau berita itu tadi. Kedua, nggak masuk akal banget kalo aku n'Cava yang nglakuin ini wong kmi jgag baru tau beritanhya tadi. Ngerti." jelas Tiara panjang lebar.
   "Hahaaa, iyayaya. Beginilah orang yang pintar mengibul. Sayang, aku bukan orang yang gampang dibohongi, Ra."ucapnya sambil tertawa garing. Tadi Nji, sekarang Ra. Gimana sih? batin Tiara
    "Cara ngomong persis cowok. Kasar bgt. Aku nggak suka. Udahlah, nggak usah mikirin kayak gitu. Capek tau nggak." jawab Tiara.
      "Heh, jaga mulut loo! Dasar tukang ngibul!" ejek Dona telak.
      "Gue, bukan, tukang, ngibul kayak lo! Lo yang jaga mulut, DONA SABRIANA!!!" kata Tiara dingin.
      "Hehh!! Tutup muluttt!!!!"
      "Seharusnya lo yang tutup mulut."
      "Shit loo!!"
      "ckkckkkckkk.. Bisanya cm misuh-misuh." ucap Tiara sambil geleng-geleng kepala.
      "Daripada lo ngibul!"
      "Capek debat sama lo, nggak berguna." ucap Tiara lalu berlalu pergi.
      Walaupun cuek dengan Dona tadi, Tiara masih memikirkan kata-kata Dona tadi. "Haha, tapi kamu jangan berpikir kalau aku akan nyerah disitu. Aku akan bales kamu sama teman temanmu itu!" Apa maksud Dona bilang gitu. Jangan-jangan?? Balas dendam. Aku harus kasih tau temen-temen. Harus. batin Tiara.
       Kemudian, Tiara menelepon Cava dan meminta mereka berkumpul di rumah Tiara untuk membicarakan  tentang Dona.
       "Dona itu cari masalah aja kerjaannya." ucap Acha.
       "Nggak kapok aja dia. Pake nyalahin kamu lagi, Nji." ucap Vona.
       "Nuduh sembarangan ae. Sak'enak udele." ucap Kira.
       "Cape de.. Pengen gue timpukin pake besi 1000 ton dia." ucap Cella.
       "Atau gue bunuh sekalian." ucap Tiara marah.
     "Ini nihh, kalo keburumarah, logat Jakartanya baru muncul." ucap Cella yang langsung menerima jurus 1000 timpukan dari Cipon dan Ticha.
       "Udah, Nji. Jangan dibawa marah. Nanti bablasan lho! Ntar lo mau ninju Dona jadi kena gue lagi. Kan nggak lucu." ucap Acha.
       "Ngibur apa nglucu?" tanya Tiara.
       "Dua-duanya." jawab Acha sambil nyengir.
       "Susun rencana." sergah Cella.
       "Buat?" tanya Vona.
       "Jangan gegabah." potong Acha.
       "Selidiki dulu." ucap Kirra.
       "Kita ikutin dia." ucap Tiara.
       "Lalu makan bersama." ucap Cella yang langsung disambut tawa dan timpukan dari yang lain.
       "Lo tuh, kita pada serius lo malah  ngaco. Aneh dehh.." ucap Vona.
       "Menghancurkan suasana tau nggak." ucap Kirra.
       "Tadi gue mau ketawa terbahak-bahak." ucap Acha.
       "Kenapa?" tanya Kirra penasaran.
       "Abis kita serius bgt. Kayak polisi aja." ucap Acha.
      "Okedehh, emg lebai bgt. Tapi sekarang kita serius." ucap Anji.
      "Siippp.." ucap mereka bersamaan. Tapi Cella malah bilang,
      "Oke."
      "Nggak kompak loo!!"
    "Acha, Vona. Selidiki dia dari jarak jauh. Kirra, Cella. Ikutin dia dari jarak jauh. Dan aku bakal jadi pemancing. Oke ??" ucap Tiara layaknya komandan.
     "OKEE!!!" ucap mereka serempak. 
    Sebentar lagi, Dona dan Lala akn menjadi musuh terberat mereka. Karena mereka, tidak akan percaya apa yang akan dilakukan Dona dan Lala. Dan itu akan memicu pada pertandingan Basket dan Modern Dance di Amerika yang memaksa mereka untuk berangkat kesana. Tapi itu nanti. Sekarang ceritanya sampai situ dulu aja. Like dan coment jangan lupa yaa. Tunggu Bab 2'nya


*****        


1 komentar:

  1. Semoga karyaku ditrima masyarakat. Amin Temanya Persahabatan aja kali ya. Tentang Cerpen or Novel Persahabatan

    BalasHapus