Bagaimana menurut anda tentang Blogger ini?

Sabtu, 13 Agustus 2011

Bukan Salahmu Aku Cinta


Hy, ada cerpen nihh.. semoga pada suka yaa.. langsung ajaa..

<<cekiidoootttttttttttttttttttttttttt>>>>>>>>>>>>>>>>
         "Hiii..... jauh-jauh loe!! Kucing sialannn...." kata Rio jijay sambil pasang tampang jijay.
         "Hahahaaa..." cewek tersebut hanya tertawa terbhak-bahak tanpa menghiraukan Rio yang memandangnya seperti mau menerkam mangsa.
          "Ketawa loee!! Jauhin thu kucing sialan. Ngapain sih loe bawa-bawa dia kesini lagi. Kan loe uda tau kalo gue thu phobia banget ama kucing. Masih aja loe bawa dia kesini." kata Rio marah. Cewek yang dimarahin cuma diem ketakutan. Dia tidak menduga kalau rio akan semarah itu padanya.
           "Sorry, Yo. Gue kan nggak tau kalau loe setakut itu sama kucing. maaf dehh, gue cuma iseng aja." katanya meminta maaf.
          "Iseng ngerjain gue kan! Loe nggak ada bosen-bosennya yaa,, dari pertama dateng nyusahin gue mulu. Loe tau nggak!! Gara-gara loe dateng, idup gue jadi nggak tenang tau gag!! Loe tuh emang cewek yang bawa bencana yaa!" kata Rio semakin marah. Perlahan-lahan, air mata cewek itu menetes. Rio yang melihatnya langsung kaget dan merasa bersalah. Dia segera menunduk, menatap matanya dan menghapus air matanya.
           "Sorry sorryy.. Gue nggak maksud bikin loe nangis. sekali lagi sorry, Fy." kata Rio sambil terus menatapnya.
           "Hiks..hikss... Gue kan cuma maen, iseng doank. Nggak lebih, loe malah marahnya sehitunyaama gue." kta Ify disela-sela tangisnya.
            “Iya iyaa, sorry. Gue minta maaf.” Kata Rio lagi. Bertepatan dengan itu, seorang cewek cantik dating dengan dandanan super modis. Saat melihat posisi Rio dan Ify yang berdekatan, cewek tersebut langsung membuka gerbang, masuk kedalam. Kemudian menarik tangan Rio, dan menamparnya. Rio langsung kaget dan speechles, sementara si cewek masih menatapnya marah. Sambil menunjuk muka Rio, cewek itu berbicara dengan api membara,
            “Jadi ternyata ini yang kamu lakuin dibelakang aku? Jadi ternyata ini yang kamu balas buat aku? Jadi ini cara kamu buat balas cintaku? Kamu jahat ya, Yo! Kamu thu dari dulu nggak bisa berubah. Tetep aja playboy. Udah,, aku pusing denger alas an kamu yang ini, yang itu. Mulai sekarang kita putus!!” cerososnya panjang lebar lalu pergi begitu saja.
            “Shilla!! Shilla!! Tunggu dulu!! Dengerin penjelasan aku dulu, Shill!” kata Rio sambil berusaha menghalangi Shilla pergi, tpi terlambat. Shilla uda nggak peduli lagi sama Rio. Dia udah terlanjur patah hati. Sementara Ify, dia hanya merengut di dalam halaman rumah sambil memandangi adegan drama.
            Rio segera menghampiri Ify dengan amarah yang membara. Dalam hati Ify sudah berdoa semoga dia diberi umur panjang. Sementara Rio sudah habbis kesabarannya. Rio menarik paksa tangan Ify, dan membawanya masuk. Menyuruhnya duduk diam sementara Rio sudah memasang muka macan. Rio mendekatkan mukanya ke muka Ify sehingga muka mereka sudah tinggal 1 cm lagi.
            “Heh cewek oon, loe tau? Gara-gara loe gue jadi putus sama Shilla!” kata Rio marah.
            “Hah?? Loe nyalahin gue? Siapa suruh loe deket-deket sama gue. Jijay tau kagak. Loe kan yang deket-deket am ague. Malah nyalahin gue.” Kata Ify tak peduli kemudian pergi meninggalkan Rio.
            “Argghhh!!! Sialannn……..!!!!!!!!!!!!!! Loe tuh yaa!! Emang cewek sialann….” Umpat Rio. Diam-diam, Ify mendengarkan umpatan Rio yang ditujukan padanya. Ada suatu gejolak dihatinya. Rasa sakit yang tertahankan. Ify berlari menuju kamarnya dan menangis kencang.
            “Kenapa gue selalu salah? Kenapa gue nggak pernah nyenengin orang laen. Bahkan Mama Papapun udah nggak peduli sama gue. Mereka lebih milih nitipin gue ke bonyok Rio daripada ngerawat gue sendiri. Dan sekarang? Untuk nyenengin anaknya aja gue nggak bisa apalagi nyenengin bonyoknya. Gue emang tercipta untuk selalu salah ngelakuin sesuatu. Mungkin itu udah jadi takdir gue. Selalu salah, nggak pernah bisa ngelakuin sesuatu hal yang bener.” Curhat Ify pada dirinya sendiri.
            Kemudian Ify mengambil sebuah bingkai foto dan menatapnya dalam-dalam. Titik-titik air mata mulai membasahi peluhnya. Ify hanya bisa menangius menatap foto itu, dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
            “Eyang, Apa kabar? Ify kangen sama Eyang. Cuma eyang yang bisa ngertiin Ify. Bahkan Papa dan Mama sama sekali nggak bisa ngertiin Ify. Kenapa saat Ify percaya Eyang sayang Ify, Eyang malah pergi ninggalin Ify dan nggak kembali. Kenapa itu terjadi Eyang? Ify kesepian, Ify seperti nggak punya temen. Cuma Eyang satu-satunya temen Ify. Ify kangen Eyang. Ify kangen, Eyang.” Ify masih menangis. Air mata terus mengalir dipipinya. Dia masih memeluk bingkai foto itu. Tidak melepaskannya sedetikpun.
            Sementara diluar pintu, sudah ada sepasang telinga yang menguping pembicaraan Ify. Dan perasaan bersalah yang terbesit di benaknya. Sejenak cowok itu berpikir apa yang telah dia lakukan selama ini terhadap ify sudah kelewatan. Tapi, cowok itu juga berpikir. Mengapa dia marah? Tentu saja karena sikap Ify yang serampangan, jaim, dan suka iseng. Tapi, kalau dipikir2 keterlaluan juga, hanya karna itu dia sampai marah-marah.
            Akhirnya, sipemilik telinga itu kembali ke kamarnya dengan perasaan tidak tenang.

Keesokan harinyaa,,
@Meja makan.
            Pagi itu, di meja makan sudah terdapat Rio, Mama dan Papa Rio, adik Rio Ray, dan Ify di meja makan. Mereka tampak sedang menikmati sarapan yang tersedia di meja.
            “Ify, ada apa dengan kamu? Kok matamu sembab begitu. Kamu habis menangis ya?” Tanya Mama Rio khawatir.
            “Oh enggak kok, Te. Ify Cuma lagi ngantuk aja. Makanya mata Ify jadi begini.” Jawab Ify berbohong.
            “Kamu pasti habis belajar semalaman ya? Kamu mengantuk? Lebih baik kamu tidak usah sekolah, Tante akan menuliskan surat izin untukmu.” Tawar Mama Rio.
            “Nggak usah, Te. Ify masih mau sekolah hari ini. Ify nggak papa kok, Te.” Jawab Ify menolak.
            “Ya sudah, kamu berangkat sama Rio aja. Ntar kalo kamu nyetir sendiri bisa-bisa mobilmu ketabrak lagi.” Kata Mama Rio. Mendengar itu, Rio dan Ify sama-sama tersedak.
            “Sama Rio?? Nggak usah deh, Te. Ify bisa berangkat sendiri. Lagian Ify nggak enak sama Rio, ntar Ify didamprat pacarnya lagi.” Tolak Ify grogi sambil melirik Rio.
            “Nggak papa, Ma. Rio uda nggak punya pacar lagi.” Kata Rio.
            “Tapi, Te. Ify kan orangnya ngerepotin. Jadi nggak usah deh, Te.” Tolak Ify.
            “Nggak papa kok, Ma. Rio nggak ngerasa direpotin. Lagipula, kalo ada Ify. Rio kan jadi ada temen bicara.” Sambung Rio.
            “Kalian ini kenapa sih?? Rebutan ngomong. Ify, kamu sama Rio aja. Lagian, kata Rio nggak papa kan. Ya sudah, kalian berangkat sana. Nanti telat lagi.” Kata Mama Rio.
            “Ta..tapi, Te?” kata Ify terbata-bata.
            “Ya udah, Ma. Kita berangkat dulu yaa..” kata Rio sambil cepat-cepat menarik tangan Rio.
            “Eh..ehh..ehhh…. jangan tarik2 donk!! Sakit tauu…” kata Ify berusaha melepaskan tangannya yang akhirnya dilepas juga oleh Rio.
            “Apaan sih loe?? Tarik-tarik tangan gue. Dan kenapa jug aloe maksa gue bareng elo.?” Tanya Ify kesal.
            “Emangnya nggak boleh?? Loe tinggal dirumah gue, dan itu berarti semua terserah gue.” Kata Rio.
            “Apa loe bilang?? Eh, gue tau kalo ini rumah loe, tapi nggak usah memonopoli gitu donk! Lagipula, yang beli thu rumah bonyok loe kan? Bukan elo tauu!!” kata Ify nyolot.
            “Yee…nggak usah nyolot donkk!! Udah, ayo berangkatt…” kata Rio sambil menggeret tangan Ify. Diam-diam Ify tersenyum melihat Rio memegang tangannya. Entah kenapa, hatinya jadi tenang dan berbunga-bunga.
            Sementara Rio, dari tadi jantungnya terus berdetak kencang. Bukan karena tangannya bersentuhan dengan Ify, tapi karena kemarin. Sejak Rio ngupingin *maappemirsa.bahasanyancurleburr… Ify, dikamar dia tidak bisa berhenti memikirkan Ify.
            “Eh, sorry yaa. Kita terpaksa naik motor, soalnya mobil gue lagi di bengkel.” Kata Rio membuka pembicaraan.
            “Hemm,, jelas aja mobil loe di bengkel. Orang mobil butut gitu.” Kata Ify meledek Rio.
            “Sialan loe!! Gitu-gitu, mobil gue mahal tau. Secara, mobil Xenia gituu..” kata Rio memamerkan mobilnya.
            ‘Behgg… mobil butut begitu loe banggain.” Ledek Ify.
            ‘Uda, diem loe! Bawel.. Mau berangkat nggak??” Tanya Rio.
            “Iya..iyaaa…” kata Ify pasrah.
            Kemudian Rio menstater Ninja hitamnya, dan menunggu beberapa saat sampai Ify naik.
            “Ayo, naikk.. Lho mau sekolah nggak sih?” Tanya Rio.
            “Ohh,, iya-iyaa..” kata Ify.
            Dengan hati-hati, Ify menaiki Ninja Rio. Dia tidak tau, kalau didepan Rio sudah senyam-senyum gaje sambil memikirkan rencana gilanya.
            “Udah?? Pegangan yaa,, ntar loe dibawa angin lagi.” Kata Rio.
            “Yee… loe kira gue kertas apa?? Ogahh.. Gue nggak mau pegangan sama cowok Playboy kayak loee!!” tolak Ify mentah-mentah.
            “Ya udahh,, terserah elo.” Jawab Rio cuek lalu melajukan motornya dengan kencang.
            “ARGGHHHH!!!!!!!!!!!!!! RIOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! GUE BUNUH LOEEE YAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Ify kencang sambil memeluk erat punggung Rio. Ada kehangatan yang terasa, saat Ify memeluk Rio. Ada rasa bahagia didalam benaknya.
<skip>
<skip>
@SMA BINTANG BANGSA
            Setelah sampai, Rio segera memarkirkan Ninjanya. Banyak pasang mata yang memandang kearah Rio dan Ify. Rio dan Ify tidak menyadarinya. Sampai Ify menyadarinya,
            “Lho, Yo?? Kok orang-orang pada ngeliatin kita sih??” Ify terlihat heran melihat banyak pasang mata yang memandang kea rah dia dan Rio.
“Mungkin sebentar lagi, bakal nyebar gossip ‘Rio dan Ify jadian’. Bahkan mungkin di majalah juga bakal ada Hot news ‘The Most Perfect Boy, pacaran sama Anak Baru’.” Kata Rio sambil tersenyum.
“Apa loe bilang?? Gue, elo?? Jadiann..?? Mimpi loee!!” kata Ify lalu berlalu pergi.
“IYAA!! ITU EMANG MIMPIII…!!!! MIMPI YANG SEGERA JADI KENYATAAN” teriak Rio kencang.
Tanpa mereka berdua sadari, sepasang mata biru tengah melihat mereka dengan marah.
“Gue nggak bisa biarin ini terjadi. Zahra, loe harus bantu gue.” Katanya.
Ify segera berlari kekelasnya. Berusaha untuk tidak memedulikan orang-orang di sekelilingnya. Ada yang mencibir, ada yang memuji, ada juga yang cemburu.

@Kelas XI-2 IPS
            “Gila loe, Fy…” kata Agni, teman Ify saat mereka sedang berbincang-bincang saat jam istirahat.
            “Loe uda bikin Hot News terheboh di sekolah kitaa!!! Loe hebat, Fy!!” puji teman Ify yang bernama Via.
            “Ihkkk…. Kalian kenapa sihh?? Gue kan Cuma di anter Rio. Nggak lebih.” Elak Ify.
            “Tapi ini beda. Secara Rio itu The Most Perfect Boy dan loe thu Anak Baru di sekolah ini. Baru masuk lusa, dan langsung bisa menggandeng tangan Rio. Itu Amazing namanyaa!!!” kata Acha.
            “Masa sihh?? Perasaan biasa aja dehh..” kata Ify berusaha menahan malu.
            “Ceilahhh,, gaya loeee!!!” kata Agni.
            “Cieee………ciiieeeeee…. Ify nieee…” goda Via.
            Tiba-tiba,, gerombolan genk cewek yang biasa disebut “Perfect Girls” dating membanting pintu, menggebrak meja dan berteriak, “IFYYY!!!!!! DIMANA LOEEE!!!!!!!!!!!”
            Ify sadar dan langsung terkaget-kaget melihat Shilla, cewek yang mutusin Rio memanggil namanya sambil marah-marah. Ify segera menghampiri Shilla dan bertanya, “Kenapa, Shill?”
            “Nggak usah belaga nggak tau dehh… Sini loee!!’ kata Shilla kasar sambil menjambak rambut Ify.
            “Auu.. sakittt……” kata Ify merintih kesakitan.
            “Biarinn loe sakit. Itu malah lebih bagus buat gue.” Kata Shilla sambil tersenyum miring, dan tertawa iblis bersama teman-temannya.
            “Loe thu kenapa sih, Shill??” Tanya Ify sambil merintih kesakitan.
            “Loe Tanya gue kenapa? Loe ngaca donk! Siapa sih loe thu? Berani-berani rebut pacar orang!!” kata Shilla marah.
            “Maksud loe apa?” Tanya Ify.
            “Baru gue pututs ama Rio,, ehhh… Loe langsung ngembat dia. Mana harga diri loee???” Tanya Shilla marah.
            “Jadi maksud loe gue pacaran ama Rio?” Tanya Ify yang mulai naik darah.
            “Iyaa!! Loe emang pacaran kana ma Rio? The Most Perfect Boy sekolah kita. Ohh.. jadi sekarang anak baru ini mau belajar ngrebut pacar orang yaa?? Dasar cewek gatel!!!!!!” maki Shilla.
            “Loe boleh marah-marah am ague, tapi kalo loe sampe nginjek2 harga diri gue. Berarti loe uda cari mati!!!!” balas Ify tak kalah sengit.
            “Weiitttzzzzzzz,, gede juga thu nyali! Mo cari mati loee!! Gue gag takut kaleee…… Adanya elo yang malah ngibrit ke nyokap, bukan gue!” balas Shilla lagi. Akhirnyaa, terjadilah adu mulut antara Shilla dan Ify sampai akhirnya,,
            “Guysss,, langsung aja!! Siram thu badan. Dasar cewe gatell!!! *juststoryreaderss..” maki Shilla keras sampai terdengar ke kelas XI-3, kelas Rio. Langsung, badan Ify basah oleh air yang kemudian dilempar tepung dan telur oleh teman-teman Shilla.
            Dengan secepat kilat tapi telat, Rio dating ke kelas Rio. Ify yang melihat Rio langsung marah dan menghampirinya sambil memaki-maki Rio.
            “Hehhh,, LOEE!!! MaRIO Stevano Aditya Haling!! The MOST PERFECT Boy!!! Terima kasih uda nganterin gue, dan terima kasih udah buat masalah ini!! TERIMA KASIHH…” kata Ify sambil member penekanan pada kata yang di CapsLock.
            “Eh, Fy!! Tungguu!!!” kata Rio mencegat Ify pergi.
            “Apa?? Loe mau maki gue juga?? Ayo silahkann!! Biar kalian puas sekalian.” Kata Ify sambil menangis. Rio sudah tidak tahan lagi melihat Ify menangis. Rio segera menghampiri Ify, menghapus air matanya. Dan tanpa sadar pua dia mencium kening Ify. Ify terkaget-kaget, dia mendongakkan kepala, memberanikan diri untuk menatap Rio.
            “Maaf, Fy.” Kata singkat dari Rio namun juga menghangatkan Ify. Tanpa sadar Ify tersenyum sangat manis, senyum yang hanya ditujukan pada Rio.  Dihadapan semua siswa-siswi (karena lagi nggak ada guru.) yang mengelilingi kelas Ify, Rio mengumumkan sesuatu.
            “Jangan pernah kalian ganggu Ify lagi. Jangan pernah kalian mau jadi temen Shilla. Orang yang uda ngganggu orang yang gue sayang. Dia Ify.” Ify terkaget-kaget saat mendengarkan namanya disebut sebagai orang yang Rio sayang. Ify hanya tertunduk malu, dan berusaha untuk tidak menatap Rio.
            “Dan sekarang, Gue, Mario Stevano Aditya Haling, sudah berpacaran dengan Alyssa Saufika Umari. Jadi, jangan ganggu kami lagi.” Kata-kata terakhir Rio membuat penonton (?) terbengong, dan akhirnya bertepuk tangan ria member selamat pada Rio dan Ify. Berbeda dengan Rio yang terlihat pede, Ify malah terlihat sangat malu dan heran juga. Tiba-tiba Rio mengumumkan dia pacaran dengan Rio, padahal sebelumnya Rio tidak pernah menembaknya.
            Sementara di ujung, teman-teman Shilla sedang kesusahan membopong Shilla ke UKS karena sedang pingsan. Sampai akhirnya anak2 lain kembali ke kelas. Karena pelajaran sudah dimulai kembali.
@Kelas XI-2 IPS
            “Cieee…. Ify jadian ama Rio nihhh…” goda Agni.
            “Ceilahhh,, padahal tadi uda ngelak mentah2. Eh ternyata, beneran jadian.” Goda Via.
            “Iya nihh… Kok loe nggak cerita yang sebenernya sih, Fy?? Sama kita2. Kan kita sahabat loe.” Kata Acha.
            “Bukannya gitu, Guys. Tapi gue sumpah yaa,, gag pacaran ama Rio.” Elak Ify.
            “Jiahhh,, masih ngelak aja nih anak.” Kata Agni.
            “Tau loe! Masih ngelak aja.” Kata Via.
            “Lah, terus? Kenapa Rio tadi bilang secara terang-terangan kalo dia uda resmi jadian am aloe?” Tanya Acha penuh selidik.
            “Itu jug ague nggak tau.” Jawab Ify.
            “HAH??? NGGAK TAU??” teriak A+V+A kompak yang disambut tolehan semua siswa, karena sekarang lagi ada pelajaran Matematika.
            “Ada apa, Via? Agni? Acha? Dan, Ify?” Tanya Pak Duta penuh selidik.
            “Ehh,, nggak papa kok, Pak. Cuma iseng doank.” Kata Agni sambil nyengir.
            “Iseng-iseng. Sana kalian berempat keliling lapangan basket 5 kali!” perintah Pak Duta.
            “Eh iya, Pak. Permisi.” Kata Agni, yang diikuti V+A+I.
@Lapangan Bakset
            “Thu guru emang bego apa apaan sih??” Tanya Agni.
            “Udah tau kelas kita jauh bgt dari Lapangan Basket. Eh, malah disuruh lari disini.” Omel Via.
            ‘Nggak papa kan?? Justru itu yang menguntungkan.” Kata Acha. Sontak anak2 yang laen menoleh ke Acha.
            “What your maksud, Acha?” Tanya Agni dengan bahasa belepotan.
            “Yaa,, kita nggak usah ngejalanin hukuman. Nyantai aja, ke kantin kek. Ngecengin anak basket, kekk.. Toh abis gini bel.” Kata Acha.
            “Briliannn!!!!!” jawab Via.
            “Wahh,, loe bolot2 gitu pinter juga yaa.” Kata Agni.
            “Sialan loee!!” jawab Acha.
            “Hahahaaa…” mereka tertawa brsama, kecuali Ify. Dia masih melamun memandangi lapangan basket. Mau apalagi kalau bukan, ngeliatin Rio.
            “Udah sana samperin aja. Kan udah jadian.” Goda Via.
            “Iya, Fy. Ntar loe keduluan fansnya lagi.” Kata Acha.
            “Enggak, ah. Orang gue bukan pacarnya.” Kata Ify.
            “Cieee… yang merah pipinyaa…” goda Agni.
            Tiba-tiba, Rio sudah ada dihadapan Ify. *waa,, cepet banget yaa?? Penulis sampe kagum. Rio suadh memasang senyum kilatnya. Saat keringetan gini, Rio keliatan ganteng banget menurut Ify *danRISE.
            “Gue mo ngomong am aloe.” Kata Rio.
            ‘Ya udah ngomong.” Jawab Ify berusaha cuek.
            “Empat mata.” Kata Rio.
            “Ya udah, dehhh…” jawab Ify pasrah. Akhirnya Rio memilih di pojok kantin. Tempat sepi yang berhadapan langsung dengan taman SMA swasta tersebut.
            “Maaf, gue uda ngaku-ngaku tadi.” Kata Rio.
            “gapapa. Itu salah gue. Gara-gara gue dating di kehidupan loe, masalah jadi tambah banyak.” Kata Ify.
            “Kok bisa? Loe nggak salah kok. Gue seneng loe dating.” Jawab Rio sambil tersenyum manis pada Ify.
            “Masa sih? Bukannya kemaren loe bilang, gue hadir dikehidupan loe tuh cma bawa masalah. Iya kan?” Tanya Ify.
            “Iya, tadinya sih gitu. Tapi sekarang nggak.” Jawab Rio.
            “Maksud loe?” Tanya Ify. Tiba-tiba, Rio mendekatkan mukanya ke Ify, sehingga jarak antara muka Rio dan Ify sudah tinggal 1 cm lagi. Kemudian Rio berbisik dengan lembut, “Bukan Salahmu, Aku Cinta.” Kemudian mencium lembut bibir mungil Ify.
            Ify kaget, tapi dia tidak bisa berkata-kata lagi. Saat Rio melepaskan diri dari Ify, Ify hanya bisa tersenyum senang dan memeluk Rio erat. Dan mereka tidak tau bahwa Agni, Via, Acha, dan anak2 basket sudah mengintip mereka sejak tadi.
<<TAMATTT!!!!!!!!!>>>>>>>>>>>>>>
            Gimana?? Bagus nggak?? Like coment saran jangan lupa.
Add : Ditta De’lophever Ichimaru
Add : Ditha Iclalvinosztarise JgaSmashblastbm
Follow : @ditha_tha27
Blog : www.gudangceritaditha.blogspot

1 komentar:

  1. Yeah,,,
    Good storyyy..!!!!!!!!!!
    Nice blog,,,
    Egh Dit,,, gimana caranya ngubah-ngubah wall gitu?

    BalasHapus