Bagaimana menurut anda tentang Blogger ini?

Sabtu, 13 Agustus 2011

Karra's Wish - Part 1


“Karra.. ayo cepetann.. Nanti telat lho !!”, ucap seorang wanita dari bawah sebuah ruangan mini dengan dinding warna biru. Dan di dinding tersebut terpajang foto-foto kengan sang pemilik. Yaitu, Karra. Ya.. Ini adalah kamar Karra. Gadis berusia 13 tahun itu sedang bersiap-siap untuk pindah ke Bandung. Kota asalnya.
“Iya, Ma.. Karra udah mau turun ini. Tungguin, Ma !!” seru Karra. Gadis berambut shaggy pendek sebahu agak panjang berwarna hitam yang dikuncir ekor kuda dengan tak keruan. Dengan mata birunya yang sembab karena habis menangis, dia membawa kopernya yang besar, berisi pakaian-pakaian dan peralatan lainnya. Dan satu tas selempangan biri kesayangannya. Sejenak dia terhenti, dan menatap suatu foto yang terpajang di meja belajarnya. Disitu terdapat dua gadis cantik yang sedang tersenyum menatap kamera. Foto close up Karra
“Aku kangen kamu..”
Belum sempat ia selesai melanjutkan kalimatnya. Seorang wanita paruh baya sedang berdiri berkacak pinggang didepan pintu. Pandangan lembut wanita paruh baya itu membuat linangan air mata Karra turun.
“Sudahlah Karra. Mamamu sudah menunggu. Ayo kita turun”ucap wanita tersebut
“Baiklah, Oma.”jawab Karra dan kemudian tersenyum samar.
“Ehm,, Karr, kamu boleh membawa foto itu. Mamamu tidak akan memarahimu. Dia pasti akan mengerti.”ucap Oma Karra lembut.
“Terimakasih, Oma.”ucap Karra. Kemudian Karra mengambil foto yang membuatnya menangis itu dan menaruhnya di tas birunya.
Kemudian Karra bergegas turun dan mengikuti Omanya dari belakang.
“Nah, akhirnya datang juga. Mama sudah menunggu dari tadi. Nanti kita telat. Pesawat akan berangkat dua jam lagi. Ayo..’
“Oke, Ma. Siipp…”ucap Karra berusaha tegar. Walaupun hatinya masih terasa sakit. Serpihan kenangan yang baru terjadi beberapa bulan yang lalu terbesit dibenaknya.

“Karra !! Aku nggak mau pisah. Tapi, mau gimana lagi. Kita memang harus berpisah. Papa menyuruhku pndah ke Amerika bersamanya. Dan kamu sebentar lagi akan pindah ke Bandung. Ini, Karr. Nomer hp aku. Kalau ada apa-apa. Kabari aku ya. Karra,,
“Karra, aku janji aku akan kembali. Dan aku akan kembali buat kamu, Karr. Tunggu aku ya.. I must and will come back for you, Karr!! Dadahh…”

***




New York, Amerika
“Pa, kapan kita balik” tanya seorang gadis dalam bahasa Inggris pada Ayahnya. Matanya yang biru dan indah memandang lembut ke arah Papanya.
Sambil bersantai dan meminum kopi hangatnya, ia tersenyum dan menjawab, “Pasti. Dua bulan lagi.”
“Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dia di Indonesia. Dia sudah pindah belum ya ?” tanya gadis itu sambil menerawang.
“Papa tidak tahu. Mamamu belum memberi kabar sama sekali sejak itu. Dia hanya menelepon Papa sekali dan berkata bahwa dia baik-baik saja. Setelah itu Mama tidak menelepon atau bahkan memberi kabar pada Ayah walaupun hanya sekali saja.”ucap laki-laki berkumis itu panjang lebar dan kemudian mengembuskan napas pelan.
“Aku rindu Mama. Pa, apa Papa tahu dimana Mama tinggal?”tanya gadis itu.
“Ayah belum tahu. Tapi Ayah akan usahakan untuk menelepon Mama dan menanyakan hal itu. Lit, setelah kita kembali ke Indonesia. Kita -Kamu, Papa, dan Mama Amanda- akan tinggal di Bandung dan kamu Papa sekolahkan disana. Bagaimana ? Setuju ?”tanya Papa itu.
Baiklah, Pa. Aku setuju. Sangat setuju malah. Dan tolong ya, Pa. Tanyakan juga dimana dia tinggal ya! Aku kangen banget sama dia.”ucap Gadis berambut panjang shaggy yang tergerai indah berwarna hitam kelam.
“Halloo.. Pasti lagi bicarain acara pindah ke Indonesia ya.. Ayo, makan dulu. Mama udah siapin Sutuw Makesewr kesukaanmu. Masakan asal Indonesia.”ucap Mama Amanda dengan logat Prancis tapi dalam bahasa Inggris. Mama Amanda memiliki paras yang cantik dan sifat yang lemah lembut. Berbeda dengan Mama asli Kirra –gadis tadi- yang ada di Indonesia.  Mama Amanda memiliki mata yang indah. Dan rambut pirang yang tergerai indah sampai pinggang. Sifatnya yang baik hati dan penyayang itulah yang membuat Laki-laki berkulit putih blasteran Indonesia-Belanda itu menyukainya dan sekarang sudah menikah di Amerika. Papa Kirra pindah ke Amerika karena Jobnya dipindah disana. Dia sendiri adalah laki-laki asal Belanda yang Ayahnya ya Belanda, Ibunya Indonesia. Dan dia sendiri mirip Ibunya. Tapi sifatnya mirip Ayahnya.
“Yee.. Mama, bukan Sutuw Makesewr tapi SOTO MAKASAR !!”ucap cewek itu.
“Yaa dehh.. Maklumlahh, Mama kan nggak ngerti.”ucap Mama itu.

***

Bandung, Indonesia

“Nahh.. ini rumah kita. Yahh, memang nggak semewah dulu. Tapi paling enggak, cukup buat kita bertiga.”ucap Mama Karra lembut.
“Nggak papa kok, Ma. Rumahnya bagus lhoo !! Walaupun minimalis. Iya kan, Oma ?’tanya Karra semangat.
“Tentu saja dongg!!”ucap Oma tak kalah semangat.
“Disinilah. Disini kita akan memulai hidup baru. Mama harap, kamu bisa menerima semua ini.”ucap Mama lirih sembil menghembuskan nafas.
“Iya, Ma. Karra janji akan berubah dan belajar menerima semua ini. Karra janji, Ma”janji Karra. Dan, mamanya hanya tersenyum.

***

Sekolah Karra, Teman Baru

“Mama, aku berangkat !!”teriak Karra.
“Iya, Sayang. Hati-hati yaa!!” kata Mama Karra
“Oke deh, Ma.” Kata Karra mantap. Karra menyusuri trotoar menuju sekolahnya. Dia berpikir, emang dia bisa hidup sendiri. Seperti seekor burung yang terbang tanpa sayapnya. Karra nggak yakin. Tapi, dia harus melewati semua ini. Harus.
“I know, I can. Don’t say can’t dulu. I will do it. Fight, Karra!! FIGHT!!” katanya sambil menyemangati diri sendiri.
Tiba-tiba, seorang laki-laki menabraknya tanpa sengaja.
“Maaff.. maaf.. Aku nggak sengaja. Maaf yaa..” kata laki-laki itu.
“Iya, nggak papa. Aku nggak papa kok.” Kata Karra.
“Ya udah kalau begitu. Aku duluan ya. Sampa ketemu lagi.” Ucapnya sambil tersenyum
“Yaa.. Sampai ketemu juga.” Kata Karra pelan.

<<tobecontinue>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar